Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Organoleptik Telur Pindang dengan Penambahan Daun Salam dan Daun Jambu Biji pada Variasi Waktu Perebusan yang Berbeda Alzahra, Hurriya; Candra, Riki Hiskia; Maranditya, Berliananda
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v3i2.34

Abstract

Telur pindang adalah salah satu olahan telur yang pembuatannya melibatkan perebusan telur dalam larutan air yang dicampur dengan berbagai bumbu dan rempah yang memberikan warna yang khas pada kulit telur, tetapi juga meningkatkan cita rasa dan aroma telur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik organoleptik telur pindang yang dibuat dengan penambahan daun salam dan daun jambu biji pada berbagai durasi perebusan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan lama perebusan: kontrol (tanpa perebusan tambahan), 20 menit, 30 menit, dan 40 menit, serta melibatkan 20 panelis untuk uji hedonik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan durasi perebusan secara signifikan mempengaruhi preferensi panelis pada semua variabel organoleptik (P<0.05). Durasi perebusan 40 menit menghasilkan nilai tertinggi dalam semua aspek, dengan peningkatan yang berkaitan erat dengan ekstraksi senyawa tanin dan minyak atsiri dari daun salam dan daun jambu biji. Studi ini menunjukkan bahwa penambahan daun salam dan daun jambu biji pada telur pindang dengan waktu perebusan yang lebih lama dapat meningkatkan kualitas organoleptik produk.
Manajemen Pemeliharaan Sapi Lokal dengan Sistem Produksi Berbeda di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Sulfiar, Ahmat Endang Two; Maranditya, Berliananda; Alzahra , Hurriya
Jurnal Peternakan Lokal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v7i1.2443

Abstract

Kabupaten Muna merupakan daerah pengembangan ternak sapi dengan sistem peternakan ekstensif, semi intensif dan intensif dan tentunya sistem produksi berbeda tersebut memiliki manajemen pemeliharaan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manajemen pemeliharaan dengan sistem produksi ekstensif, semi intensif dan intensif di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu melakukan pendekatan dengan melibatkan individu atau anggota keluarga untuk menganalisis realitas kehidupan mereka. Data dari responden dengan sistem peternakan produksi yang berbeda sebanyak 105 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data yang diperoleh berupa profil peternak, manajemen bibit, manajemen pakan dan manajemen kesehatan ternak dan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil peternak dengan sistem pemeliharaan berbeda menunjukan usia produktif dengan pengalaman beternak lebih dari 5 tahun. Sumber bibit ternak yang diperoleh peternak dengan sistem peternakan ekstensif dari warisan 89,47% berbeda dengan sistem peternakan semi intensif dan intensif yang sumbernya diperoleh dengan cara membeli bibit berdasarkan ukuran tubuh ternak dengan persentasi 85,37%-93,33%. Selain itu, pakan yang digunakan peternak dengan sistem pemeliharaan berbeda mayoritas masih menggunakan rumput lapangan. Manajemen kesehatan ternak pada peternak semi intensif dan semi intensif didominasi oleh penyakit kulit dan mata, sedangkan pada peternakan ekstensif ternak lumpuh hingga mati mendadak. Hal ini didukung dengan perawatan kesehatan dan pengobatan mandiri pada sistem pemeliharaan yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa peternak dengan sistem pemeliharaan yang berbeda di Kabupaten Muna menerapkan manajemen pemeliharaan tradisional yang berorientasi secara mandiri.
A Gender-Based Communication Approach to Hasten the Prevention of Stunting in Bojonegoro Regency Maranditya, Berliananda; Andarwati, Siti; Ruslanjari, Dina
Informasi Vol. 55 No. 1 (2025): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The gender-based stunting prevention acceleration program in Bojonegoro Regency still faces challenges. Therefore, this study aims to analyze the communication strategy for accelerating stunting prevention through a gender perspective. A descriptive method with a qualitative approach was used in the study, conducted in three sub-districts (Kapas, Balen, and Gondang) from January to December 2023. Primary data were collected through in-depth interviews with 23 informants from various related agencies. Data analysis utilized source triangulation, technique triangulation, and GAP analysis. The results show that the stunting prevention acceleration program by the Bojonegoro Regency Government with a gender approach has been planned specifically and sensitively. However, only the Women's Empowerment, Child Protection, and Family Planning Agency have a gender-friendly program with balanced participation. Despite using detailed communication design through intrapersonal approaches, public communication, digital media, and the 8-convergence communication strategy design, the program still has gender participation gaps in access and decision-making.
Community Empowerment for Sustainable Cattle Farming on Post-Mining Coastal Land: A Case Study from Batu Berdaun Village, Riau Islands Maranditya, Berliananda; Endang, Ahmat
Warta Pengabdian Andalas Vol 32 No 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.32.3.367-379.2025

Abstract

Batu Berdaun Village on Singkep Island, Lingga Regency, Riau Islands Province, faces serious challenges in developing sustainable livestock after the end of the tin mining era. The main problems include the decline in the Bali cattle population due to limited forage feed, the farmers’ limited knowledge of cattle fattening management, and the lack of utilization of livestock waste as fertilizer. Through a community engagement program, the solutions offered included training in the cultivation of odot grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) as the main source of feed on former mining sandy lands, compost production from cow and chicken manure, and feed fermentation technology to increase nutritional value and production efficiency. The methods applied consisted of problem identification through interviews and observations, participatory training, and field demonstrations. The program results showed an increase in farmers’ understanding of forage cultivation, waste management, and sustainable cattle fattening techniques. This initiative is expected to encourage the independence of livestock groups in building a productive and competitive livestock system on post-mining coastal land.
Manajemen Pemeliharaan Sapi Lokal dengan Sistem Produksi Berbeda di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Sulfiar, Ahmat Endang Two; Maranditya, Berliananda; Alzahra , Hurriya
Jurnal Peternakan Lokal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v7i1.2443

Abstract

Kabupaten Muna merupakan daerah pengembangan ternak sapi dengan sistem peternakan ekstensif, semi intensif dan intensif dan tentunya sistem produksi berbeda tersebut memiliki manajemen pemeliharaan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manajemen pemeliharaan dengan sistem produksi ekstensif, semi intensif dan intensif di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu melakukan pendekatan dengan melibatkan individu atau anggota keluarga untuk menganalisis realitas kehidupan mereka. Data dari responden dengan sistem peternakan produksi yang berbeda sebanyak 105 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data yang diperoleh berupa profil peternak, manajemen bibit, manajemen pakan dan manajemen kesehatan ternak dan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil peternak dengan sistem pemeliharaan berbeda menunjukan usia produktif dengan pengalaman beternak lebih dari 5 tahun. Sumber bibit ternak yang diperoleh peternak dengan sistem peternakan ekstensif dari warisan 89,47% berbeda dengan sistem peternakan semi intensif dan intensif yang sumbernya diperoleh dengan cara membeli bibit berdasarkan ukuran tubuh ternak dengan persentasi 85,37%-93,33%. Selain itu, pakan yang digunakan peternak dengan sistem pemeliharaan berbeda mayoritas masih menggunakan rumput lapangan. Manajemen kesehatan ternak pada peternak semi intensif dan semi intensif didominasi oleh penyakit kulit dan mata, sedangkan pada peternakan ekstensif ternak lumpuh hingga mati mendadak. Hal ini didukung dengan perawatan kesehatan dan pengobatan mandiri pada sistem pemeliharaan yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa peternak dengan sistem pemeliharaan yang berbeda di Kabupaten Muna menerapkan manajemen pemeliharaan tradisional yang berorientasi secara mandiri.