Abstrak: Sejak zaman nenek moyang, sebagaian besar penduduk Desa Golo Wua bermata pencaharian petani dan peternak dengan latar belakang tingkat pendidikan yang bervariasi. Minimnya pendidikan formal dan non formal di bidang manajemen kesehatan ternak membuat peternak mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar. Kolaborasi antara enam orang dosen, sembilan orang mahasiswa, Kepala Desa Golo Wua, Ketua Adat, dan empat puluh lima peternak babi yang berada di Desa Golo Wua bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak babi dalam manajemen kesehatan ternak. Kegiatan ini dimulai dengan survei awal untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan peternak melalui metode wawancara kepada pemangku kepentingann di Desa Golo Wua. Hasil wawancara tersebut kemudian menjadi dasar dalam penyusunan materi dan modul pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan metode partisipatif yang diawali dengan pemberian teori dan dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan yang berfokus pada pencegahan penyakit dan kebersihan kandang. Sistem evaluasi menggunakan pretest dan postest untuk menilai efektivitas kegiatan pengabdian. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan praktik peternak terkait manajemen kesehatan ternak babi dari 53% menjadi 84%. Abstract: Since ancient times, most residents of Golo Wua Village have worked as farmers and livestock breeders, with varying levels of educational backgrounds. Limited formal and informal education in livestock health management has led to significant economic losses for livestock farmers. A collaboration between six lecturers, nine students, the Head of Golo Wua Village, the Traditional Leader, and thirty pig farmers in Golo Wua Village aims to improve the knowledge and skills of pig farmers in livestock health management. This activity began with an initial survey to identify the needs and challenges of farmers through interviews with key stakeholders in Golo Wua Village. The interview results then formed the basis for developing training materials and modules. The training was conducted using a participatory method, beginning with theoretical sessions followed by hands-on practice in the field, focusing on disease prevention and pen hygiene. The evaluation system employed pre-tests and post-tests to assess the effectiveness of this outreach activity. Evaluation results indicated a significant increase in farmers' understanding and practices related to pig health management, from 53% to 84%.
Copyrights © 2024