Kolaborasi antar guru untuk menangani ABK jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dalam proses pembelajaran dianggap penting oleh peneliti. Fakta inilah yang mendorong penyusunan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji lebih dalam mengenai bentuk kolaborasi guru dalam mendukung proses pembelajaran anak ADHD dan bentuk pembelajaran sekolah inklusi di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis studi kasus dengan mengangkat permasalahan yang ada di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui narasumber utama yang merupakan guru pendamping ABK kelas 4 di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Triangulasi data merupakan teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran two teachers menjadi pendekatan utama dalam mendukung siswa ADHD. Guru kelas menyampaikan materi secara umum, sedangkan guru pendamping memberikan bimbingan individual yang responsif terhadap kebutuhan siswa. Strategi interaktif seperti brain breaks dan penggunaan media visual berhasil meningkatkan konsentrasi dan pemahaman siswa ADHD. Kolaborasi antara guru kelas dan guru pendamping terbangun melalui komunikasi interpersonal yang efektif dan pembagian peran yang jelas. Namun, tantangan seperti keterbatasan kompetensi guru pendamping, minimnya pelatihan eksternal, dan kurangnya penyesuaian kurikulum masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan inklusi. Dukungan eksternal berupa pelatihan dan kerja sama dengan ahli pendidikan khusus menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkuat sistem pendidikan inklusi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi antar guru memainkan peran kunci dalam mendukung siswa ADHD. Dengan peningkatan pelatihan, pemanfaatan teknologi, dan penguatan kerja sama eksternal, sistem pendidikan inklusi di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan dapat menjadi model yang efektif bagi sekolah inklusi lainnya.
Copyrights © 2024