Permintaan minyak ikan di Indonesia mengalami peningkatan, namun produksinya masih belum dapat terpenuhi. Minyak ikan yang beredar di pasaran masih dalam bentuk minyak ikan murni yang kurang baik bagi kesehatan karena mengandung asam lemak jenuh yang tinggi. Maka dari itu minyak ikan berpotensi dikembangkan menjadi konsentrat omega-3 dengan menghilangkan komponen selain omega-3 yang kurang baik bagi kesehatan. Metode pengembangan produk minyak ikan berupa konsentrat omega-3 dengan metode kristalisasi suhu rendah dan kristalisasi urea yang ada saat ini masih belum optimal. Oleh karena itu, penelitian bertujuan mengevaluasi metode kristalisasi suhu rendah dan kristalisasi urea melalui parameter bilangan iod dan peningkatan total asam lemak omega-3 dalam pembuatan konsentrat omega-3 ikan tuna. Metode kristalisasi urea menghasilkan kualitas konsentrat omega-3 yang lebih baik dibandingkan metode kristalisasi suhu rendah. Metode kristalisasi urea rasio 2:1 mampu meningkatkan proporsi unsaturated fatty acid terhadap saturated fatty acid konsentrat omega-3 sebesar 25,17:1. Pengujian dengan metode kristalisasi urea rasio 2:1 memiliki nilai bilangan iod 495,89±70,45% serta mengalami peningkatan total asam lemak omega-3 sebesar 316,34% atau setara dengan 4,16 kali lebih tinggi dari minyak kasar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024