Pada artikel ini membahas tenang penerapan manajemen risiko di perbankan syariah di Indonesia, fokus pada risiko reputasi dan risiko imbal hasil. Dalam konteks perbankan, risiko merupakan kejadian yang dapat mempengaruhi pendapatan dan permodalan bank. Metodologi dalam artikel ini menggunakan studi literatur dari berbagai sumber, termasuk buku, artikel, dan jurnal ilmiah, dengan tujuan memahami tentang konsep manajemen risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko reputasi berhubungan erat dengan persepsi publik dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pelanggaran etika dan frekuensi pemberitaan negatif. Indikator yang perlu diperhatikan mencakup kredibilitas pemilik bank, pelanggaran etika, kompleksitas produk, dan keluhan nasabah. sedangkan, risiko imbal hasil timbul dari adanya perubahan tingkat imbal hasil yang didapat oleh bank, yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, sangat Penting bagi perbankan syariah untuk memiliki sistem yang akurat untuk mengidentifikasi dan mengukur risikoimbal hasil ini. Strategi yang bisa diterapkan ialah pengembangan instrumen baru dan penerapan teknik neraca. Jadi secara keseluruhan, manajemen risiko secara efektif sangat penting supaya menjaga reputasi dan kesehatan finansial bank syariah, mengingat tingginya kecendrungan ketergantungan pada kepercayaan publik pada industri perbankan.
Copyrights © 2024