Kejadian ADRs merupakan permasalahan yang terjadi pada penatalaksanaan terapi yang memberikan dampak merugikan dimana kejadian ini membuat efek terapeutik menjadi tidak maksimal bahkan dapat berujung pada kematian. Salah satu obat yang menyebabkan ADRs paling banyak pada beberapa kasus adalah antibiotik beta-laktam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kejadian ADRs pada pasie yang menggunakan antibiotik beta-laktam di RSUD Bendan selama bulan November 2024. Penelitian ini merupakan jenos penelitian observasional non eksperimental dengan rancangan cross sectional secara prospektif. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi. Variabel penelitian ini adalah karakteristik kejadian ADRs pada pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, antibiotik penyebab ADRs, obat untuk mengatasi ADRs, durasi waktu penggunaan, dan biaya medis langsung. Subjek penelitian dilakukan wawancara dan diberikan kuisioner algoritma Naranjo serta formulir MESO untuk mengetahui skala probabilitas ADRs dan manifestasi klinis yang timbul. Data karakteristik dianalisis menggunakan Microsoft Excel yang disajikan secara deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian didapatkan dari 30 responden yang menggunakan antibiotik beta-laktam, sebanyak 9 orang (30%) mengalami kejadian ADRs dan sebanyak 21 orang (70%) tidak mengalami kejadian ADRs. Karakteristik kejadian ADRs pada pasien yang paling banyak pada usia >50 tahun sebanyak 5 orang (55,56%), jenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang (66,67%), tingkat pendidikan SD sebanyak 4 orang (44,44%), pekerjaan IRT sebayak 3 orang (33,33%), antibiotik cefixime penyebab ADRs sebanyak 8 orang (88,89%), durasi penggunaan selama 5 hari sebanyak 8 orang (88,89%), dan biaya medis langsung < Rp50.000 sebanyak 2 orang (66,67%). Hasil skoring Naranjo didapatkan bahwa dari 30 responden, dengan skala interpretasi doubtful sebanyak 1 orang (3,33%), possibe sebanyak 20 orang (66,67%), probable sebanyak 5 orang (16,67%), dan definite sebanyak 4 orang (13,33%). Manifestasi klinis kejadian ADRs penggunaan antibiotik beta-laktam yang dilaporkan berupa mual, sakit, perut, gatal pada kulit, bintik pada kulit, sembelit, dan pusing.
Copyrights © 2024