Latar belakang : Masyarakat umum belum cukup menyadari bahwa penyakit ginjal kronis (PGK) adalah kondisi medis yang serius dan progresif. Beberapa faktor risiko seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi, Konsumsi Obat Pereda Nyeri, Narkoba dan radang ginjal, jika kelompok tersebut telah mengalami komplikasi penyakit ginjal kronik maka jumlah pasien hemodialisa akan semakin bertambah dan angka kematian akan semakin meningkat setiap tahunnya. Kelompok beresiko sebaiknya harus melakukan skrining dan memiliki pengetahuan baik tentang faktor risiko dan gejala PGK sehingga mempengaruhi sikap mereka untuk melakukan pengobatan lebih dini dan pencegahan komplikasi lebih lanjut. Tujua :Maka dari itu peneliti ingin melakukan skring secara sederhana untuk mengetahui resiko mengalami PGK serta meningkatkan pengetahuan mitra yang berisiko mengalami PGK melalui pemberian edukasi berbasis video interaktif. Metode : Mitra yaitu 82 Anggota Satlimas Kelurahan Setiamanah Kota Cmahi. Kuesioner menggunakan SCORED untuk skrining PGK dan kuesioner pengetahuan CKD Skrining Indeks. Mitra menonton video bersama di aula. Hasil : Hasil skrining didapatkan 27 orang (33%) mengalami resiko tinggi PGK dan 55 orang (67%) tidak beresiko PGK. Terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Rerata skor pretest yaitu 7.3 ± 3.14 meningkat menjadi 14.7± 2.87 setelah dilakukan edukasi melalui video animasi. Kesimpulan : Skrining dan edukasi mengenai resiko terjadinya PGK berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Skrining PGK di negara berpenghasilan rendah hingga menengah sangat penting untuk mengurangi beban penyakit ini. Penggunaan teknologi seperti pembelajaran mesin dan media edukasi seperti video animasi dapat meningkatkan efektivitas skrining dan pengetahuan masyarakat tentang PGK.
Copyrights © 2024