Insiden mual dan muntah pasca operasi (PONV) diharapkan dapat ditangani secara efektif dan efisien sehingga pasien dapat pulih secara optimal setelah operasi. Mobilisasi dini berkontribusi pada pemulihan sistem gastrointestinal dan mengurangi efek samping anestesi intravena. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh mobilisasi dini terhadap insiden mual dan muntah pasca operasi (PONV) pada pasien dengan anestesi intravena di Ruang Mina, Rumah Sakit Islam Lumajang. Metode penelitian menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan desain satu kelompok pre-test dan post-test. Perlakuan yang diberikan adalah latihan mobilisasi dini pada hari pertama pasca operasi selama 20 menit, dengan 5 kali pengulangan setiap latihan. Latihan dilakukan setelah 6 jam pertama pasca operasi dan kemudian diamati menggunakan skor Rhodes Index Nausea Vomiting and Retching (RINVR) setelah 24 jam pasca operasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pasca operasi dengan anestesi intravena yang memenuhi kriteria inklusi eksklusi, dengan sampel sebanyak 32 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perlakuan mobilisasi dini, didapati bahwa 16 responden (50%) mengalami mual dan muntah pasca operasi dalam kategori sedang dan setelah perlakuan ditemukan sebanyak 9 responden (28,1%) mengalami mual dan muntah pasca operasi dalam kategori ringan dan sebanyak 7 responden (21,9%) dalam kategori sedang. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai P = 0,000, α < 0,05, yang berarti ada pengaruh signifikan perlakuan mobilisasi dini terhadap insiden mual dan muntah pasca operasi (PONV). Temuan ini menunjukkan bahwa mobilisasi dini memiliki efek positif terhadap insiden mual dan muntah pasca operasi (PONV). Prosedur Operasional Standar mobilisasi dini dapat diterapkan dalam penanganan mual dan muntah pasca operasi pada pasien dengan anestesi intravena.
Copyrights © 2024