Ketergantungan nelayan dengan pihak lain menjadi fenomena masih terjadi pada masyarakat nelayan. Kondisi ini terjadi disebabkan banyak faktor, seperti keterbatasan modal dan akses informasi pasar. Terbentuknya pola jaringan sosial pada masyarakat nelayan, diharapkan mampu memperkuat posisi nelayan dalam mengembangkan usahanya, sehingga kemandirian nelayan dapat terbentuk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan pola hubungan punggawa dan nelayan berdasarkan perspektif sosial dan ekonomi. Pengumpulan data metode survei dan wawancara terstruktur. Teknik snowball sampling digunakan, di awali dari punggawa sebanyak 2 orang, dan ditelusuri selanjutnya berdasarkan informasi punggawa diperoleh data nelayan sebanyak 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang saling menguntungkan (mutualisme), bersifat kekeluargaan dan saling percaya. Dalam perspektif ekonomi, nelayan mendapatkan kepastian untuk menjual hasil tangkapan dan bantuan modal usaha, sedangkan perspektif sosial terjalinnya hubungan kekeluargaan, rasa empati dan kepedulian terhadap kehidupan nelayan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025