Kerusakan pada jembatan kayu di Kecamatan Muara Badak telah menghambat aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, sehingga memerlukan solusi infrastruktur yang berkelanjutan. Melalui program Bantuan Keuangan Pemerintah (Bankeu), dilakukan rehabilitasi jembatan kayu menjadi jembatan beton bertipe box culvert dengan melibatkan mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas infrastruktur jembatan serta mengintegrasikan peran mahasiswa dalam mendukung pembangunan daerah. Mahasiswa berkontribusi pada tahapan proyek survey lapangan dan pengawasan konstruksi. Hasil dari proyek ini adalah peningkatan ketahanan jembatan, kemudahan akses transportasi, dan penguatan konektivitas antarwilayah. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini memperkaya pengalaman praktis mereka dalam bidang teknik sipil dan manajemen proyek, serta memperkuat kemampuan kerja sama lintas sektor. Artikel ini menggambarkan sinergi antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur berbasis kolaborasi, sekaligus menawarkan model pengabdian masyarakat yang dapat direplikasi pada proyek serupa.
Copyrights © 2024