Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN SELULOSA RAMI (BOEHMERIA NIVEA) PADA CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SENJANG (AASHTO M 325 - 08) Annestasya, Khatulistiwa Jihan; Pramono; Banjarsanti, SSN.; Ibayasid
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stone Matrix Asphalt merupakan jenis aspal bergradasi senjang yang diciptakan mampu menahan kerusakan pada lapis aus dengan kadar aspal dan bahan pengisi yang tinggi sehingga mampu mengisi antar celah kosong akibat gradasi senjang. Agar tidak terjadi bleeding maka ampuran SMA memerlukan sebuah bahan tambah berupa serat selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah selulosa tanaman Rami dapat meningkatkan kadar aspal dalam campuran bergradasi senjang. Campuran yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebanyak 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4%. Hasil dari penelitian ini, penggunaan selulosa Rami berpengaruh terhadap kenaikan kadar aspal optimum. Namun semakin tinggi penambahan selulosa maka ada beberapa parameter Marshall yang lepas tidak sesuai dengan spesifikasinya. Nilai kenaikan kadar aspal tertinggi berada pada penambahan selulosa sebesar 0,1%. Dari kelima kadar selulosa, kadar 0,1% dan 0,2% saja yang memenuhi keseluruhan parameter marshall. Pada parameter lainnya nilai VIM tidak memenuhi spesifikasi. Hasil keseluruhan penelitian ini selulosa Rami dapat digunakan sebagai bahan penstabil untuk meningkatkan kadar aspal, namun dalam kadar selulosa yang makin tinggi maka ada beberapa parameter yang tidak terpenuhi yaitu nilai VIM. Pada penelitian selanjutnnya maka perlu ketelitian lebih dalam pembuatan sampel agar parameter nilai VIM dapat terpenuhi.
Penilaian Kondisi Jalan Metode Pci, Sdi, Dan Iri Pada Jalan Poros Samarinda - Bontang Salmani, Muhammad; Banjarsanti, SSN.; Hariyani, Ardina
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan jalan khususnya di wilayah Kota Samarinda pada ruas jalan poros Samarinda - Bontang terus meningkat akibat pertumbuhan dan perkembangan kota serta laju penduduk. Dengan padatnya jumlah kendaraan yang melaluinya setiap hari jalan ini mengalami kerusakan permukaan jalan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kondisi permukaan poros Samarinda - Bontang sepanjang 27,5 km. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pavement Condition Index (PCI), metode Surface Distress Index (SDI), dan metode International Roughness Index (IRI) dengan aplikasi RoadLab Pro. Survei dilakukan dengan total panjang jalan adalah 14.1 km. Hasil penilaian dari metode PCI, pada Jl. Ahmad Yani 2 didominasi oleh kondisi baik menurut PCI dan sedang menurut SDI juga IRI. Pada Jl. DI Panjaitan didominasi oleh kondisi baik menurut PCI dan SDI namun kondisi sedang menurut IRI. Untuk Jl. Poros Samarinda-Bontang Segmen 1 didominasi oleh kondisi baik menurut PCI juga SDI dan kondisi sedang menurut IRI. Untuk segmen 2 didominasi oleh kondisi rusak ringan menurut PCI dan kondisi sedang menurut SDI juga IRI. Untuk segmen 3 didominasi oleh rusak berat menurut IRI dan kondisi sedang menurut SDI dan IRI. Untuk segmen 4 didominasi oleh rusak berat menurut PCI juga SDI dan rusak ringan menurut IRI
Sinergi Mahasiswa dan Pemerintah dalam Proyek Rehabilitasi Jembatan Box Culvert Di Kecamatan Muara Badak Melalui Pendanaan Bankeu Saputri, Nadya Eka; Banjarsanti, SSN.; Dwi W, Dhiana; Ananda, Febby
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.1.5204

Abstract

Kerusakan pada jembatan kayu di Kecamatan Muara Badak telah menghambat aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, sehingga memerlukan solusi infrastruktur yang berkelanjutan. Melalui program Bantuan Keuangan Pemerintah (Bankeu), dilakukan rehabilitasi jembatan kayu menjadi jembatan beton bertipe box culvert dengan melibatkan mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas infrastruktur jembatan serta mengintegrasikan peran mahasiswa dalam mendukung pembangunan daerah. Mahasiswa berkontribusi pada tahapan proyek survey lapangan dan pengawasan konstruksi. Hasil dari proyek ini adalah peningkatan ketahanan jembatan, kemudahan akses transportasi, dan penguatan konektivitas antarwilayah. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini memperkaya pengalaman praktis mereka dalam bidang teknik sipil dan manajemen proyek, serta memperkuat kemampuan kerja sama lintas sektor. Artikel ini menggambarkan sinergi antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur berbasis kolaborasi, sekaligus menawarkan model pengabdian masyarakat yang dapat direplikasi pada proyek serupa.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN AIR HUJAN MELALUI PEMBUATAN ALAT PEMANEN AIR HUJAN DI MUSOLLA AL-MAHMUDI GANG WARNA WARNI Yuliasari, Dwi; Legowo, Dinar Yoga Hanggung; Banjarsanti, SSN.; Tistro, Rafian; Purbaningtyas, Daru; Prihatin, Kukuh; Barus, Freddy
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42216

Abstract

Air merupakan elemen penting yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Dibutuhkan ketersediaan air dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dan kesejahteraan manusia. Namun, tantangan besar muncul karena ketersediaan air yang semakin menipis akibat pencemaran dan perubahan iklim yang merusak siklus alamiah air. Musolla Al-Mahmudi Gang Warna Warni berada di dataran tinggi yang mengakibatkan air PDAM sulit untuk naik, yang menyebabkan musolla tersebut kesulitan mendapatkan air bersih untuk kegiatan sehari-hari Salah satu cara untuk menanggulangi kekurangan air bersih adalah memanfaatkan air hujan dengan cara membuat sistem pemanen air hujan (PAH). Konsep ini mengedepankan pelestarian air tanah melalui pengumpulan dan pemanfaatan air hujan, terutama untuk sanitasi. Cara ini merupakan salah satu solusi kekurangan air bersih di Kota Samarinda yang belum terjangkau oleh PDAM ataupun daerah yang kesulitan mendapat air bersih karena kurangnya distribusi PDAM.