Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang bagaimana ibu menerima diri mereka yang memiliki anak dengan autisme serta mengetahui peran ibu dalam pola pengasuhan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan dua ibu sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui metode triangulasi dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, ditinjau berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri, kedua subjek sudah dapat menerima segala kondisi anak mereka yang didiagnosis menyandang autisme. Kondisi ini mencakup fisik maupun psikologis. Subjek melalui proses penerimaan terhadap anaknya yang menyandang autisme dengan dimulai dari tahap denial, bargaining, depression, hingga acceptance. Meskipun demikian, proses ini berbeda karena perbedaan kondisi anak. Kedua ibu juga memainkan peran penting dalam pengasuhan anak, termasuk memastikan diagnosis dokter, membangun komunikasi dengan berbagai pihak, serta mencarikan guru les untuk mengembangkan keterampilan khusus yang dimiliki sang anak.
Copyrights © 2024