Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pembelajaran Partisipasi Aktif Siswa Tunagrahita Di TK Talenta Semarang Ditinjau Dari Aspek Pedagogis Dan Ekologis Robaiyani, Siti; Ahyauddin, M. Mawahib; Rahmania, Afifah; Masfia, Irma; Fahmy, Zulfa
Psikologi Prima Vol. 7 No. 1 (2024): Psikologi Prima
Publisher : unprimdn.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/psychoprima.v7i1.4995

Abstract

A critical element in the learning process is student participation. However, children with disabilities sometimes have obstacles to participate in the classroom. Therefore, this study focuses on observing the active participation of students with disabilities in Talenta Semarang Kindergarten and the methods used to stimulate participation. Active participation is examined from two aspects, namely ecology and pedagogy. This research is qualitative, using observation and interview data collection methods. The analysis technique used is descriptive phenomenology, which is a technique for understanding the subject's experience by describing the essential features of a phenomenon without interpreting it. The study results showed that the students with disabilities at Talenta Semarang Kindergarten could show limited participation levels in the ecological and pedagogical aspects. In this case, each student showed different levels according to their abilities. In addition, teachers can also show some methods to provoke students with disabilities to participate in the learning process in the classroom. This research also discusses the obstacles and challenges faced by students with disabilities in the learning process.
Kecakapan Interaksi Anak Down Syndrome di Lingkungan Sekolah Dasar Astutik, Eka Wulan; Syaharani, Nabila Dhita; Anjani, Nafadhilla Refie; Fahmy, Zulfa; Masfia, Irma
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i3.7579

Abstract

Anak dengan gangguan down syndrome mengalami keterlambatan dalam melakukan fungsi adaptifnya dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecakapan interaksi anak Down Syndrome di lingkungan SD Negeri Krikil. Pada Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penelitian menggunakan pendekatan naturalistic, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi kasus, dan dokumentasi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian yang didapatkan ada beberapa aspek pola komunikasi H di sekolah yang terpenuhi. Sedangkan ada beberapa aspek pula yang tidak dapat dipenuhi oleh subjek. Hasil kesimpulan penelitian ini yaitu kecakapan interaksi anak down syndrome berinisial H dapat dikatakan kurang cakap.
An Analysis of Independence in Children and Adolescents with Intellectual Disabilities at MILB YKTM Budi Asih Fitriani, Dela Ayu; Putri, Nisrina Nurviani; Setiawan, Mohamad Dwiki; Fa`idah, Pramatika Nurul; Masfia, Irma; Fahmy, Zulfa
International Journal Education and Computer Studies (IJECS) Vol. 4 No. 1 (2024): MARCH 2024
Publisher : Lembaga KITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ijecs.v4i1.2653

Abstract

Independence refers to an individual's ability to carry out daily activities without relying on others, such as self-care, interacting with the surrounding environment, and completing tasks autonomously. It also encompasses emotional, behavioral, moral, and intellectual aspects that enable a person to navigate daily life without dependence on others. This study aims to analyze the level of independence among children and adolescents with intellectual disabilities at MILB YKTM Budi Asih. The research employed a descriptive qualitative method, collecting data through observations and interviews with students with intellectual disabilities, their parents, and teachers. The findings indicate that the level of independence among children and adolescents with intellectual disabilities at MILB YKTM Budi Asih varies across emotional, behavioral, moral, and intellectual aspects. Although there remains some dependence on parents for certain daily activities, the specialized education provided by the school has made efforts to support the development of independence among these children and adolescents.
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNAWICARA DI KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG AMBARWATI, SEPTIANA; USBAH, ALIKA MAEZALATI; LESTARI, SRI AYU; MASFIA, IRMA; FAHMY, ZULFA
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v4i2.2874

Abstract

The parenting style of parents who have children with special needs tends to have greater challenges in parenting their children, so when caring for children with disabilities, there needs to be an appropriate parenting style in order to form the self-confidence of children with disabilities in their environment. This research aims to find out a general description of the forms of parenting used by parents for teenagers with disabilities speech impaired and to find out how parenting styles can shape the self-confidence of teenagers with speech impairments. The results of the interviews, which were strengthened by relevant research literature, showed that parenting styles play a very important role in shaping the self-confidence of teenagers with disabilities speech impaired This research is a type of qualitative research using the interview method. The informants in this study were parents of teenagers with speech impairments. In this research, the parenting style used by informants is democratic parenting. Apart from parenting style factors, there are other supporting factors that can build the self-confidence of teenagers with speech impairments. These other factors are similarity factors, educational factors and technological developments. ABSTRAKPola asuh orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus cenderung memiliki tantangan yang lebih besar dalam pola pengasuhan terhadap anaknya sehingga dalam mengasuh anak disabilitas perlu adanya pola asuh yang tepat agar dapat membentuk kepercayaan diri anak disabilitas di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai bentuk pola asuh yang digunakan oleh orang tua terhadap remaja penyandang tunawicara serta untuk mengetahui bagaimana pola asuh dapat membentuk kepercayaan diri remaja penyandang tunawicara. hasil wawancara yang diperkuat dengan literatur penelitian yang relevan, didapatkan hasil bahwa pola asuh sangat berperan penting dalam membentuk kepercayaan diri remaja penyandang tunawicara Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara. Informan pada penelitian ini adalah orang tua dari remaja penyandang tunawicara. Dalam penelitian ini pola asuh yang digunakan oleh informan adalah pola asuh demokratis. Selain faktor pola asuh orang tua, terdapat faktor pendukung lain yang dapat membangun kepercayaan diri remaja penyandang tunawicara. Faktor lain tersebut adalah faktor kesamaan, faktor pendidikan dan perkembangan teknologi.
FENOMENOLOGI ORANG TUA DALAM MENGASUH ANAK TUNARUNGU OSTIAN, RAI NANDANA; BAHAR, JIHAN MAILA NURIL; MADAFI, HASNA LAILA DHIAULHAQ AL; FAHMY, ZULFA; MASFIA, IRMA
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v4i2.2969

Abstract

Parents want a perfect child with no flaws. The support of families, communities and governments is important to remove the stigma against children with special needs and fulfill their rights. Neglect of children with special needs has a negative impact on their developmental and academic aspects. It is important to understand how parents experience and understand this pihenomenon in their daily lives. The researcher wanted to understand the role of parents in caring for deaf children, the challenges faced, the strategies used, and the role of the government in supporting them. In this research, the research method used is the phenomenological method with a qualitative approach. This research was conducted in Wonolopo Village, Mijen Sub-district, Semarang City. The role of parents in the care of children with special needs is crucial, especially in the education of deaf children. Parents who accept their children's condition will try to fulfill their needs, while those who do not accept tend to ignore special needs. Informant 1 provides guidance and communication with signs, while Informant 2 relies more on teachers. Social support and government assistance also varied, with informant 1 getting more support than informant 2. Parents are responsible for understanding their deaf child's special needs, providing guidance, and creating a supportive environment. Parents who accept their children's limitations will place them in a supportive environment. ABSTRAKOrang tua menginginkan anak yang sempurna tanpa kekurangan. Dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah penting untuk menghapus stigma terhadap anak berkebutuhan khusus dan memenuhi hak mereka. Penelantaran anak berkebutuhan khusus menimbulkan dampak negatif bagi aspek perkembangan dan akademiknya. Sangat penting untuk memahami bagaimana orang tua mengalami dan memahami fenomena ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Peneliti ingin memahami peran orang tua dalam mengasuh anak tunarungu, tantangan yang dihadapi, strategi yang digunakan, serta peran pemerintah dalam mendukung mereka. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Peran orang tua dalam pengasuhan anak berkebutuhan khusus sangat krusial, terutama dalam pendidikan anak tunarungu. Orang tua yang menerima kondisi anaknya akan berusaha memenuhi kebutuhan mereka, sedangkan yang tidak menerima cenderung mengabaikan kebutuhan khusus. Informan 1 memberikan bimbingan dan komunikasi dengan isyarat, sementara Informan 2 lebih mengandalkan guru. Dukungan sosial dan bantuan pemerintah juga bervariasi, dengan informan 1 mendapatkan lebih banyak dukungan dibandingkan informan 2. Orang tua bertanggung jawab memahami kebutuhan khusus anak tunarungu, memberikan bimbingan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Orang tua yang menerima keterbatasan anak akan menempatkan mereka di sekolah khusus, sementara yang belum menerima menganggap sekolah inklusi cukup. Tantangan pengasuhan termasuk kepekaan anak, komunikasi sulit, dan kurangnya dukungan sosial, serta peran pemerintah yang masih kurang.   
Keterampilan Bersosialisasi Siswa Autis Di Sekolah Inklusi Sd Suryo Bimo Kresno Kota Semarang Bactiar, Fatimah Azzahra Putri; Aenika, Uti; Putri, Juliana Nur Amelia; Masfia, Irma; Fahmi, Zulfa
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v4i2.890

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan interaksi sosial anak-anak dengan spektrum autisme di lingkungan sekolah inklusif di Semarang. Melalui pendekatan Kualitatif Deskriptif studi kasus, dan partisipan penelitian dipilih secara purposive sampling, data dikumpulkan dengan observasi kepada siswa/i autis kelas 4 yang ada di sekolah suryo bimo kresno di Kota Semarang dengan usia 9-12 tahun dan metode wawancara semi struktur kepada wali kelas dan wali murid, serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keempat subjek dalam berinteraksi masih terbatas dilihat dalam dua hal dasar agar interaksi dapat terjadi: kontak mata dan komunikasi yang efektif, menurut Gilin (2010) dalam Christyastari (2023). Sedangkan keempat subjek ini dalam berkomunikasi secara verbal hanya sebatas pada menjawab pertanyaan yang ringan, untuk topik pembicaraan yang berat keempat subjek ini masih kesulitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Waddington & Reed, 2017) (Iskandar & Indaryani, 2020) bahwa Kemampuan penderita autisme, seperti keterampilan sosial dan komunikasi, seringkali sangat terbatas. Sedangkan untuk komunikasi non verbal keempat subjek ini memiliki kontak mata yang sangat minim meskipun memang mereka mempertahankan kontak mata ini dalam rentang waktu yang berbeda-beda, selain itu untuk bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah juga menjadi peran penting dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan dari keempat subjek memiliki ekspresi wajah yang cukup baik.
The impact of social stigma and adaptation strategies on adolescents with intellectual disabilities at Kinasih Inclusive Disability House Tsaniyah, Aninda Ma'rufatus; Mutmainnah, Ummu' Abidah Dzakiyyah; Azizah, Siti; Fahmy, Zulfa; Masfia, Irma
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol. 19 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpt.v19i2.13055

Abstract

ABSTRACTThe impact of a significantly low level of intelligence causes a person with an intellectual disability to be socially stigmatized. This social stigma causes the accessibility of people with intellectual disabilities to be limited. This difficulty in accessing various things makes people with disabilities even more helpless. Therefore, our research has an in-depth focus on the social stigma attached to people with intellectual disabilities and the impacts caused as well as strategies to deal with existing social stigma. This research uses a qualitative approach with a case study method. The location of this research is located at Rumah Difabel Inklusi MT Haryono, Semarang. The informants in this study are 2 parents of 3 children with intellectual disabilities and administrators from the Inclusive Disability House. The social stigma obtained by adolescents with intellectual disabilities in the form of labeling, separation, and discrimination that has a negative impact on adolescents with intellectual disabilities. the impact encourages adaptive behavior by using various adaptation strategies. the main is the creation of an inclusive community. Adolescents with intellectual disabilities get social stigma in various forms, social stigma has an impact on the lives of adolescents with intellectual disabilities and their parents who are also affected by existing social stigma. This impact encourages them to carry out adaptation strategies that begin with self-acceptance, education, and forming inclusive communities. These efforts have a positive influence on the development of adolescents with intellectual disabilities.ABSTRACTDampak dari tingkat intelegensi yang rendah secara signifikan menyebabkan seseorang dengan disabilitas intelektual mendapatkan stigma sosial. Stigma sosial tersebut menyebabkan aksesibilitas penyandang disabilitas intelektual menjadi terbatas. Kesulitan dalam mengakses berbagai hal ini yang menjadikan penyandang disabilitas semakin tidak berdaya. Maka dari itu, penelitian kami memiliki fokus mendalam pada stigma sosial yang melekat pada penyandang disabilitas intelektual dan dampak yang ditimbulkan serta strategi menghadapi stigma sosial yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian ini terletak di Rumah Difabel Inklusi MT Haryono, Semarang. Informan dalam penelitian kali ini adalah 2 orang tua dari 3 anak disabilitas intelektual dan pengurus dari Rumah Difabel Inklusi. Stigma sosial yang didapatkan remaja disabilitas intelektual berupa pelabelan, pemisahan, dan diskriminasi yang memberikan dampak negatif pada remaja disabilitas intelektual. Dampak tersebut mendorong perilaku adaptif dengan menggunakan berbagai strategi adaptasi. Utamanya adalah diciptakannya komunitas inklusi Remaja penyandang disabilitas intelektual mendapatkan stigma sosial dalam berbagai bentuk, stigma sosial memberi dampak pada kehidupan anak remaja disabilitas intelektual beserta orangtua mereka yang ikut serta terkena dampak stigma sosial yang ada. Dampak tersebut mendorong mereka melakukan strategi adaptasi yang diawali dengan penerimaan diri, edukasi, dan membentuk komunitas inklusi. Upaya-upaya tersebut memberikan pengaruh positif pada perkembangan remaja disabilitas intelektual.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY GURU DENGAN SIKAP GURU TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG Sahna, Aufa Rizqia; Ningrum, Nadya Aditya; Febriati, Tuti; Masfia, Irma; Fahmy, Zulfa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol. 11 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v11i3.3745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy guru dengan sikap guru sekolah penyelenggaraan pendidikan inklusif di Semarang. Self-efficacy guru merupakan keyakinan guru pada kapasitas pengajaran yang diberikan dalam memberikan dampak positif dan menjadikan siswa sukses dalam pembelajaran. Sikap guru adalah suatu cara guru untuk memberikan tanggapan penilaian yang dapat menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap sesuatu atau seseorang. Subjek penelitian ini sebanyak 97 responden yang merupakan guru sekolah dasar negeri inklusif dari wilayah Semarang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dilakukan menggunakan metode Spearman's Rho dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Bertujuan untuk menguji hubungan self-efficacy guru dengan sikap guru terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusi di sekolah dasar di semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Artinya, semakin tinggi keyakinan diri guru dalam kemampuan mengajar di Sekolah Dasar inklusi, semakin tinggi pula respons positif guru terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif.
Kecakapan Interaksi Anak Down Syndrome di Lingkungan Sekolah Dasar Astutik, Eka Wulan; Syaharani, Nabila Dhita; Anjani, Nafadhilla Refie; Fahmy, Zulfa; Masfia, Irma
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i3.7579

Abstract

Anak dengan gangguan down syndrome mengalami keterlambatan dalam melakukan fungsi adaptifnya dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecakapan interaksi anak Down Syndrome di lingkungan SD Negeri Krikil. Pada Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penelitian menggunakan pendekatan naturalistic, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi kasus, dan dokumentasi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian yang didapatkan ada beberapa aspek pola komunikasi H di sekolah yang terpenuhi. Sedangkan ada beberapa aspek pula yang tidak dapat dipenuhi oleh subjek. Hasil kesimpulan penelitian ini yaitu kecakapan interaksi anak down syndrome berinisial H dapat dikatakan kurang cakap.
Social and Parenting Dynamics of Deaf Adolescents in Semarang: An Empirical Study El-Fikri, Dewi Nabela Sofya; Maulina, Apriya Sani; Asri, Adinda Ratu Kencana; Masfia, Irma; Fahmi, Zulfa
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2024.5.1.21256

Abstract

Purpose - This study aims to understand the level of interaction and implementation of parenting patterns that can affect the lives of deaf teenagers. Method - In this study, the researcher uses a qualitative method with a case study and exploratory-descriptive approach. The research was conducted from February-April 2024. Data collection techniques include interviews, observations, and documentation. The analysis techniques consist of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Result - This study highlights the importance of social interaction and parenting patterns for deaf teenagers. It was found that awareness of the subject's condition begins from birth, with the main challenges in communication and environment. Parents tend to apply authoritative and democratic parenting styles. Communication with other deaf individuals uses sign language, while communication with family members or individuals without special needs uses spoken language. The subject's skills such as sewing, pantomiming, and painting can boost their self-confidence and enhance their social interaction skills by participating in competitions related to their skills. Originality - This research reinforces the findings on social interaction of deaf teenagers with individuals without special needs, as well as the independent parenting patterns applied by parents to deaf teenagers with special needs.***Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat interaksi serta implementasi pola asuh orangtua yang dapat mempengaruhi kehidupan remaja tunarungu. Metode - Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus dan eksploratif-deskriptif. Penelitian ini dilakukan dari Februari-April 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian - Penelitian ini menyoroti pentingnya interaksi sosial dan pola asuh bagi remaja tunarungu. Ditemukan bahwa kesadaran akan kondisi subjek dimulai sejak kelahiran, dengan tantangan utama dalam komunikasi dan lingkungan. Orang tua lebih menerapkan pola asuh otoriter dan demokratis. Cara komunikasi terhadap sesama berkebutuhan khusus tunarungu menggunakan bahasa isyarat sedangkan terhadap keluarga ataupun orang yang tidak memiliki kebutuhan khusus tunarungu menggunakan bahasa bibir. Adanya keterampilan yang dimiliki subjek seperti menjahit, pantomime, dan melukis yang dapat meningkatkan kepercayaan dirinya serta kelancaran dalam berinteraksi sosial dengan mengikuti ajang perlombaan sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Originalitas– Penelitian ini memperkuat penemuan mengenai interaksi sosial remaja tunarungu terhadap individu yang tidak memiliki kebutuhan khusus, serta pola asuh mandiri yang di terapkan orangtua terhadap remaja yang memiliki kebutuhan khusus tunarungu.