Mahasiswa kedokteran mempunyai beban pelajaran yang sangat banyak dan dalam waktu yang terbatas, kemudian waktu istirahat mahasiswa kedokteran hanya sedikit, ditambah lagi mahasiswa kedokteran yang hidup merantau selama kuliah dan harus mampu melakukan penyesuaian diri baik secara internal maupun eksterna. agar bisa beradaptasi dengan lingkungan mereka yang baru. Setiap manusia yang tidak dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik dapat memberikan dampak negatif pada diri sendiri salah satunya adalah stres, oleh karena itu dibutuhkan dukungan sosial terutama dari orang terdekat misalnya orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres dan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau pre-klinik FK UNIPA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan analisis korelasi untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres dan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Papua. Hasil menunjukan dukungan sosial orang tua pada mahasiswa pre-klinik Fakulstas Kedokteran UNIPA yang paling tinggi dalam kategori sedang dengan frekuensi. Tingkat stres pada mahasiswa pre-klinik Fakulstas Kedokteran UNIPA yang paling tinggi dalam kategori sedang dengan frekuensi. Proses penyesuaian diri pada mahasiswa pre-klinik Fakulstas Kedokteran UNIPA yang paling tinggi dalam kategori sedang dengan frekuensi 68 (73,9%). Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada korelasi antara dukungan sosial orang tua dengan penyesuaian diri, dan arah hubungannya adalah negatif. Selain itu, tidak ada korelasi antara dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres, dan arah hubungannya adalah positif pada mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran UNIPA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024