Papua Medicine and Health Science
Papua Medicine and Health Science (PMHS) is a national, open-access, peer-reviewed journal dedicated to publishing outstanding scientific articles to promote education, research, and professionalism in the field of medicine, including emergency medicine, internal medicine, obstetrics and gynecology, pediatrics, surgery, sensory systems, neurology, psychiatry, biomedical science, community medicine, radiology, and dentistry. The health field includes midwifery, nursing, public health, nutrition, and pharmacy. The journal places major consideration on health issues in Papua, such as stunting, tuberculosis, malaria, and other tropical infections. The philosophy of PMHS is to provide open access because the research network within the global research community must be transparent without boundaries, barriers, or discrimination. Its primary goal is to reflect multidisciplinary scientific research and collaboration among academics, educators, doctors, researchers, and the medical community. To ensure the relevance of manuscripts, maintain high quality, and guarantee a rigorous peer-review process, PMHS has an Editorial Board consisting of experts in their respective specialties. The editorial content includes Invited Editorials, Original Research Articles, Reviews, Case Reports & Short Communications, Special Articles, Medical Education Articles, Medical History Articles, Teaching Images, and Letters to the Editor. PMHS is published twice a year, in June and December.
Articles
33 Documents
Hubungan Kebisingan Mesin dengan Penurunan Pendengaran Siswa di SMK Negeri 3 dan 4 Kota Sorong
Pabalik, Novta S.;
Naibey, Rosdiana;
Simatupang, Tumpal
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (Juni 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i1.1
Penurunan fungsi pendengaran merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan gangguan saat berkomunikasi, salah satu penyebab penurunan fungsi pendengaran akibat dari paparan bising. Bengkel tempat praktik pelatihan mesin siswa di SMK Negeri 3 dan 4 Kota Sorong memiliki tingkat kebisingan tinggi sehingga dapat menyebabkan penurunan fungsi pendengaran apabila siswa rutin melakukan praktik pelatihan mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat penurunan fungsi pendengaran akibat paparan bising praktik penggunaan mesin pada siswa di SMK Negeri 3 dan SMK Negeri 4 kota Sorong menggunakan audiometri. Penelitian ini dilakukan pada 95 responden dari kedua sekolah dengan desain penelitian analitik observasional pendekatan cross-sectional, menggunakan metode non-probability sampling. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur intensitas kebisingan, wawancara siswa untuk memenuhi kriteria sebagai responden, dan pemeriksaan audiometri. Analisis data menggunakan teknik chi-square. Hasil uji statistik menunjukan tingkat kebisingan memiliki hubungan yang tidak bermakna ( p value=0,914) terhadap tingkat penurunan fungsi pendengaran. Pada penelitian ini paparan bising tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap penurunan fungsi pedengaran siswa namun terdapat faktor lain yang mempengaruhi keduanya yakni penggunaan earplug ( p-value 0,000) artinya earplug berpengaruh terhadap fungsi pendengaran siswa yang mengalami paparan bising.
Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Tingkat Stres dan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Rantau Pre-Klinik FK UNIPA
Ramli, Adnan Rifaldy;
Naibey, Rosdiana;
Asrawaty, Rosalina
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (Juni 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i1.2
Mahasiswa kedokteran mempunyai beban pelajaran yang sangat banyak dan dalam waktu yang terbatas, kemudian waktu istirahat mahasiswa kedokteran hanya sedikit, ditambah lagi mahasiswa kedokteran yang hidup merantau selama kuliah dan harus mampu melakukan penyesuaian diri baik secara internal maupun eksterna. agar bisa beradaptasi dengan lingkungan mereka yang baru. Setiap manusia yang tidak dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik dapat memberikan dampak negatif pada diri sendiri salah satunya adalah stres, oleh karena itu dibutuhkan dukungan sosial terutama dari orang terdekat misalnya orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres dan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau pre-klinik FK UNIPA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan analisis korelasi untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres dan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Papua. Hasil menunjukan dukungan sosial orang tua pada mahasiswa pre-klinik Fakulstas Kedokteran UNIPA yang paling tinggi dalam kategori sedang dengan frekuensi. Tingkat stres pada mahasiswa pre-klinik Fakulstas Kedokteran UNIPA yang paling tinggi dalam kategori sedang dengan frekuensi. Proses penyesuaian diri pada mahasiswa pre-klinik Fakulstas Kedokteran UNIPA yang paling tinggi dalam kategori sedang dengan frekuensi 68 (73,9%). Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada korelasi antara dukungan sosial orang tua dengan penyesuaian diri, dan arah hubungannya adalah negatif. Selain itu, tidak ada korelasi antara dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres, dan arah hubungannya adalah positif pada mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran UNIPA.
Hubungan Serumen Prop terhadap Pendengaran Siswa Kelas 5-6 di SD Inpres 17 Kota Sorong
Manalu, Andre S.B.;
Naibey, Rosdiana;
Simatupang, Tumpal
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (Juni 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i1.3
Serumen prop merupakan produksi serumen yang berlebihan sehingga dapat menutup saluran pendengaran eksternal. Serumen prop dapat mengakibatkan rasa penuh pada telinga, mengganggu pandangan saat melakukan pemeriksaan membran timpani, nyeri, pusing, gangguan pendengaran konduktif, meningkatnya risiko infeksi telinga, dan pada kasus yang parah menyebabkan ketulian dan perforasi membran timpani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan serumen prop terhadap pendengaran Siswa Kelas 5-6 di SD Inpres 17 Kota Sorong. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas 5-6 SD Inpres 17 sebanyak 65 responden. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang digunakan untuk pemeriksaan serumen prop adalah otoskop, sedangkan untuk pemeriksaan fungsi pendengaran menggunakan audiometri nada murni. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dan tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 65 responden, 42 responden (64,6%) memiliki serumen prop derajat ringan dan 23 responden (35,4%) memiliki serumen prop derajat berat. Sebanyak 37 responden (56,9%) memiliki kemampuan pendengaran normal, sementara 28 responden (43,1%) mengalami penurunan fungsi pendengaran. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara serumen prop dengan penurunan fungsi pendengaran (p = 0.000). Semakin tinggi derajat serumen prop, semakin besar kemungkinan mengalami penurunan fungsi pendengaran. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan dan dukungan dari pihak sekolah mengenai kebersihan telinga.
Potensi Fraksi Daun Jambu Bol (Syzygium Malaccence (L) Merr. & Perry) dalam Mengatasi Candida albicans
Hainil, Sri;
Syukrillah, Ghalib;
Harahap, Juliapuspiyani
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (Juni 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i1.4
Syzygium adalah salah satu tumbuhan yang tersebar luas yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Syzygium adalah sebuah grup marga dari family mytaceae. Tumbuhan syzygium ini kaya akan kandungan flavonoid, mengingat banyak senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antimikroba, maka besar kemungkinan Syzygium malaccence dapat berpotensi sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui fraksi n-Heksan dan etil asetat daun jambu bol memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans. Penelitian ini dilakukan dalam 5 tahapan, karakterisasi simplisia, maserasi, fraksinasi, skrining fitokimia dan penentuan aktivitas antijamur terhadap Candida albicans. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak memiliki kadar air 15% dan kadar abu 2%. Hasil fraksi kental n-Heksan didapat sebanyak 1,51 gram, dengan nilai rendemen 15,1%. Hasil fraksi kental etil asetat sebanyak 1,42 gram dengan nilai rendemen 14,2% dan fraksi kental sisa (etanol-air) sebanyak 2,235 gram dengan nilai rendemen 22,35%. Skrining fitokimia hasil fraksi positif mengandung flavonoid, saponin, fenolik. Ekstrak daun jambu bol fraksi n-Heksan, etil asetat dan etanol dengan konsentrasi 200 µg/disk dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans dengan zona hambat fraksi n-Heksan 11mm. berdasarkan hasil ini disimpulkan bahwa fraksi n-Heksan daun jambu bol menunjukan aktivitas antijamur dengan zona hambat kategori lemah.
Identifikasi Flavonoid dari Ekstrak Etanol dan Fraksi Etil Asetat Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L) dengan KLT dan Spektrofotometri UV-VIS
Hainil, Sri;
Rachdiati, Henny;
Meilanda, Rastria;
Asiska, Nanda
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (Juni 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i1.5
Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati merupakan habitat bagi berbagai jenis tumbuhan obat yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanaman Senduduk (Melastoma malabathricum L) adalah salah satu contoh yang populer dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Daun dari tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, sebuah kelompok senyawa fitokimia yang memiliki manfaat kesehatan yang beragam, sehingga menarik minat peneliti untuk melakukan studi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun Senduduk (Melastoma malabathricum L) dengan metode KLT dan spektrofotometri uv-vis. Daun Senduduk diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung pada daun Senduduk. Pemisahan senyawa dilakukan dengan menggunakan metode KLT, dengan kuarsetin sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan nilai Rf pembanding dan sampel sebesar 7,3. Hasil uji menggunakan spektrofotometri uv-vis menunjukkan bentuk spektrum yang sama antara pembanding dan sampel, jadi dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid pada daun Senduduk termasuk golongan kuarsetin.
Identification of Ketoprofen Chemical Compounds in Jamu for Menstrual Pain Relief Using Thin-Layer Chromatography Method
Suhaera, Suhaera;
Meilanda, Rastria;
Basrianshah, Basrianshah;
Rachmayanti, Aprilya Sri;
Sammulia, Suci Fitriani
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Vol. 1 No. 2 (Desember 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i2.7
Jamu is a traditional form of medicine that should be free from the contamination of medicinal chemicals and only use organic materials from plants or animals. This study aims to detect the presence of Ketoprofen in Jamu for menstrual pain relief using Thin Layer Chromatography (TLC). In this study, TLC was used to identify the presence of medicinal chemicals through spots on the TLC plate. The mobile phase used was a mixture of chloroform and methanol (9:1), with the stationary phase being a silica gel GF 254 nm plate. Detection was performed at UV wavelengths of 254 nm and 365 nm. Six samples were tested, and the results showed that no Ketoprofen was detected in any of the samples, thus the study was not continued with UV-Vis spectrophotometry. The Rf value of the standard comparator was 0.53, while the Rf value of the samples was close to this standard, at 0.73. Based on these results, it can be concluded that all tested Jamu samples for menstrual pain relief do not contain Ketoprofen
The Relationship Between the Use of Peppermint Aromatherapy in Reducing Hyperemesis During Pregnancy at Poleang Timur Public Health Center, Bombana Regency, Southeast Sulawesi
Alvionita, Vinny;
Khair, Ummul;
Andi Kaso, Iin Ilma
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Vol. 1 No. 2 (Desember 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i2.8
Hyperemesis gravidarum (HG) is one of the most common complaints during pregnancy, affecting approximately 70-80% of all pregnant women with symptoms of morning sickness. Around 60% of pregnant women also experience vomiting. If not properly managed, persistent nausea and vomiting can develop into severe hyperemesis gravidarum. Hyperemesis gravidarum can have adverse effects on the health of both the mother and fetus, including slowing blood circulation, reducing oxygen and nutrient supply to tissues, and potentially causing tissue damage that endangers maternal and fetal health. Objective: To determine the relationship between the use of peppermint aromatherapy in reducing hyperemesis during pregnancy at Poleang Timur Public Health Center in 2024. Method: This study used an analytical survey with a cross-sectional approach. The population in this study consisted of all pregnant women experiencing hyperemesis, with a total sample of 51 respondents obtained through total sampling. Data collection was conducted using an observation sheet with a checklist. The data were processed using SPSS 20 and analyzed with the Chi-Square Test. Results: The analysis of peppermint aromatherapy usage showed a p-value of 0.007 < 0.05, leading to the conclusion that the null hypothesis (Ho) was rejected and the alternative hypothesis (Ha) was accepted. Conclusion: There is a significant relationship between the use of peppermint aromatherapy and the reduction of hyperemesis during pregnancy at Poleang Timur Public Health Center in 2024.
Memahami Transferensi dan Kontra-Transferensi dalam Konseling Kelompok: Dinamika Emosional dan Strategi Efektif Pengelolaannya
Arini, Larasuci;
Neviyarni;
Netrawati;
Hariko, Reski
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Vol. 1 No. 2 (Desember 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i2.9
Konseling kelompok adalah metode intervensi yang sangat efektif untuk mendukung perkembangan psikologis, emosional, dan sosial seseorang. Dengan berinteraksi dalam kelompok, anggota memiliki kesempatan untuk membahas berbagai permasalahan, mengembangkan keterampilan sosial, serta mendapatkan dukungan dari sesama anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena transferensi dan kontra-transferensi dalam konseling kelompok serta dampaknya terhadap dinamika kelompok dan efektivitas terapi. Transferensi merujuk pada proyeksi perasaan dan pengalaman masa lalu anggota kelompok terhadap konselor atau anggota kelompok lain, sedangkan kontra-transferensi adalah respons emosional konselor terhadap anggota kelompok yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi konselor. Berdasarkan kajian literatur, transferensi dan kontra-transferensi dapat mempengaruhi kualitas interaksi dan hasil terapi kelompok. Pengelolaan yang efektif terhadap kedua fenomena ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan psikologis anggota kelompok. Strategi yang diidentifikasi dalam penelitian ini termasuk kesadaran diri, fasilitasi diskusi terbuka, dan penggunaan pendekatan integratif untuk memaksimalkan manfaat dari transferensi dan kontra-transferensi dalam proses konseling kelompok.
Case Study on the Implementation of Evidence-Based Nursing: The Effect of Warm Lemongrass Decoction Compress on Pain Intensity in Gout Arthritis Patients
Novia, Resi;
Lestari, Dian Trisna
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Vol. 1 No. 2 (Desember 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i2.10
Gout arthritis is a disease that causes pain in affected individuals. One non-pharmacological approach to reducing pain intensity in gout arthritis patients is warm compress therapy. Warm compresses can be combined with herbal plants to enhance their benefits, one of which is lemongrass (Cymbopogon citratus) through decoction. This case study aims to implement evidence-based warm lemongrass decoction compress therapy to reduce pain intensity in gout arthritis patients. This study employed a case study method, with a physical examination conducted using a head-to-toe assessment. Nursing diagnoses were determined based on the Indonesian Nursing Diagnosis Standard established by PPNI. The primary intervention was pain management using a non-pharmacological technique, specifically a warm lemongrass decoction compress. After six days of implementation, the pain was alleviated, with pain intensity decreasing from moderate to mild. The warm lemongrass decoction compress proved effective in reducing pain intensity in gout arthritis patients.
Associated Factors of Undernutrition among Lactating Mothers: Literature Review
Aprilya Roza Werdani
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Vol. 1 No. 2 (Desember 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.64141/pmhs.v1i2.11
Lactating mothers in low and middle-income countries including Ethiopia and Uganda are vulnerable to undernutrition. Undernutrition during lactation increases the risk of disease among mothers and children. This study aimed to review the prevalence and factors associated with undernutrition among lactating mothers. We used literature from several electronic databases including BioMed Central, Pubmed, SpringerPlus, Wiley Online Library, Google Scholar, and Taylor & Francis to collect relevant literature about the prevalence and associated factors of undernutrition among lactating mothers. Of the eight studies, the lowest prevalence of undernutrition among lactating mothers was 8.2% and the highest was 54.8%, and most of them (6 of 8 studies) showed a prevalence of undernutrition above 20%. Many factors are associated with undernutrition among lactation mothers, including household food security, food diversity, not using additional food, meal frequency, place of delivery, nutrition education, potable water source, latrine facilities, birth spacing, family income, and maternal age, education, and maternal working status. The prevalence of undernutrition among lactating mothers is still high. Inadequate access to food and health services, poor environment, and low family socio-economic factors were associated factors of undernutrition among lactation mothers