Lansia yang memiliki penyakit kronik DM merupakan kelompok rentan, karena menurunnyakemampuan fisik, psikologis dan sosialnya. Prevalensi lansia DM di Jawa Barat mengalamipeningkatan dari 1,3% menjadi 2% di tahun 2013. Kemandirian lansia DM tidak bisa optimal sehinggauntuk dapat memenuhi kebutuhannya memerlukan dukungan dari masyarakat sekitarnya, terutamakader dalam memberikan pelayanan kesehatan terkait DM. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepadakelompok lansia di posbindu PTM diantaranya pemeriksaan adanya gula dalam urine sebagai deteksiawal adanya penyakit diabetes mellitus, pemeriksaan aktivitas sehari – hari, pemeriksaan status gizi,dan kegiatan olah raga. Dukungan dari keluarga, teman, dan kader kesehatan sangat penting untukmembuat perubahan gaya hidup dalam hal diet dan pola aktivitas. Praktik residensi bertujuan memberigambaran pemantauan diet dan aktivitas sebagai bentuk pemberdayaan kader dalam mempertahankankadar gula darah pada lansia DM. Hasil evaluasi kegiatan didapatkan : terjadi peningkatan pengetahuankader dari rata-rata 3,29 menjadi 9,84; peningkatan sikap kader dari rata-rata 33,29 menjadi 36,50;peningkatan keterampilan kader dari rata-rata 29,29 menjadi 32,50, dan penurunan kadar gula setelahdilakukan pemantauan diet dan aktivitas sebesar 63%. Pemberdayaan kader dan petugas kesehatandapat meningkatkan kemampuan pendidikan kesehatan baik secara individual maupun kelompok.Pemberdayaan kader dan petugas kesehatan dapat meningkatkan kemampuan pendidikan kesehatanbaik secara individual maupun kelompok. Puskesmas perlu memberikan bimbingan dan pembinaanbagi kader kesehatan untuk meningkatkan asuhan keperawatan lansia DM.
Copyrights © 2017