Kemampuan berbicara remaja yang mengalami gangguan berbicara gagap mengakibatkan sulitnya mengekspresikan pikirannya melalui tuturan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk bahasa remaja penderita gangguan berbicara gagap dan faktor penyebabnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan berupa studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian berupa kata, frasa, klausa dan kalimat. Sumber data berasal dari tuturan remaja AR di Kota Sangatta yang memiliki gangguan berbicara gagap dan informan yang merupakan orang terdekatnya. Pengumpulan data diperoleh dari hasil teknik simak libat cakap, teknik dasar sadap, rekam, dan wawancara. Teknik analisisnya terdiri dari 4 tahap yakni tahap transkripsi, reduksi, identifikasi bentuk bahasa dan faktor penyebabnya serta penarikan simpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan beberapa bentuk bahasa yang diperoleh dari tuturan remaja AR, yakni bentuk pengulangan berupa bunyi, suku kata, kata, dan frasa. Kemudian perpanjangan berupa penyebutan bunyi huruf, penyisipan/penambahan, penjedaan serta berbicara yang berbelit. Adapun faktor yang menjadi penyebab remaja AR mengalami gangguan berbicara gagap terdiri dari faktor psikologis berupa penyesuaian terhadap lingkungan baru sehingga menyebabkan ketegangan dan kecemasan serta faktor sosiologis berupa lingkungan. Demikian dapat diketahui faktor penyebab gagap remaja AR lebih banyak disebabkan karena faktor psikologis, sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis gagap yang diderita adalah gagap sementara atau ringan.
Copyrights © 2025