Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen konflik, kompensasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja staf non-akademik di Universitas Ottow Geisler Papua. Data dianalisis menggunakan uji t dan uji F dengan SPSS 22. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling jenuh, di mana seluruh staf non-akademik di universitas tersebut dijadikan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen konflik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja staf non-akademik, dengan t hitung sebesar 4,826 yang lebih besar dari t tabel 2,034 dan signifikansi 0,000. Kompensasi juga berpengaruh positif dan signifikan, dengan t hitung sebesar 30,039 dan signifikansi 0,000, yang menunjukkan bahwa kompensasi yang adil dan kompetitif meningkatkan motivasi dan kinerja. Selain itu, budaya organisasi berpengaruh sangat positif terhadap kinerja staf non-akademik, dengan t hitung sebesar 50,546 dan signifikansi 0,000, yang menunjukkan bahwa budaya organisasi yang mendukung berperan besar dalam meningkatkan kualitas kerja. Secara simultan, ketiga variabel ini memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja staf non-akademik, dengan F hitung sebesar 1022,854 dan signifikansi 0,000, yang menunjukkan bahwa manajemen konflik, kompensasi, dan budaya organisasi bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan kondusif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan manajemen konflik, kompensasi yang adil, dan budaya organisasi yang positif dapat meningkatkan kinerja staf non-akademik di Universitas Ottow Geisler Papua.
Copyrights © 2025