Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik termal dan visual pembakaran tiga jenis minyak nabati, yaitu minyak kemiri, minyak sawi, dan minyak alpukat. Sampel minyak dengan volume 20 ml diuji melalui proses pemanasan hingga mencapai titik didih, diikuti pencatatan temperatur boiling point (T₁), temperatur nyala api (T₂), serta variasi Air Fuel Ratio (AFR) 20:40 dan 30:30. Hasil menunjukkan bahwa minyak kemiri mencapai boiling point lebih cepat dengan temperatur rata-rata 257,5 °C dan nyala api yang stabil, sedangkan minyak sawi memiliki variasi waktu pencapaian boiling point lebih besar dengan rata-rata 256,5 °C. Minyak alpukat menunjukkan rata-rata boiling point tertinggi sebesar 275 °C dengan temperatur nyala api relatif lebih tinggi dibanding dua minyak lainnya. Analisis visual nyala api menggunakan komposisi warna RGB memperlihatkan bahwa minyak alpukat memiliki dominasi warna merah, sedangkan minyak kemiri dan sawi menunjukkan komposisi warna yang lebih seimbang. Secara keseluruhan, minyak nabati berpotensi digunakan sebagai bahan bakar alternatif, dengan perbedaan karakteristik termal dan visual yang dipengaruhi oleh jenis minyak serta variasi AFR.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025