DAS Gembong, yang terletak di Kabupaten Pasuruan, memiliki peranan penting dalam menyuplai air bersih untuk berbagai kebutuhan manusia. Pada saat ini, DAS Gembong mengalami kekeringan sehingga diperlukan pengelolaan air secara maksimal, dimana pengelolaan air sangat memerlukan data debit air sungai. Akan tetapi, pada kondisi lapangan terkadangan data debit yang ada tidak tersedia atau tercatat dengan lengkap karena alat mengalami kerusakan atau karena pencatatan yang masih dilakukan secara manual. Untuk mengatasi keterbatasan data debit air sungai di DAS Gembong diperlukan mengubah ragam hujan menjadi debit sungai. Pada studi ini, metode FJ. Mock digunakan untuk mengubah ragam hujan menjadi debut dengan parameter nilai i (koefisien infiltrasi) dan nilai k (faktor resesi aliran tanah) ditentukan menggunakan algoritma genetik pada solver Microsoft Excel. Dari hasil studi, diperoleh bahwa uji kalibrasi untuk debit hasil FJ. Mock dan debit AWLR dengan periode bulanan yang paling baik ada di periode data 10 tahun dimana nilai NSE (Nash-Sutcliffe Efficiency) bernilai 0,833 interpretasinya sangat baik dan nilai R (koefisien korelasi) bernilai 0,952 interpretasinya sangat kuat. Pada uji validasi, hasil terbaik berada di periode data 5 tahun dimana nilai NSE (Nash-Sutcliffe Efficiency) bernilai 0,308 interpretasinya tidak memenuhi dan nilai R bernilai 0,625 interpretasinya sedang.
Copyrights © 2025