Peningkatan pertumbuhan penduduk di Indonesia menyebabkan perluasan kawasan perkotaan dan pengurangan hutan, mengakibatkan konversi lahan yang tidak terencana dan penurunan infiltrasi tanah yang berdampak pada limpasan permukaan. Studi ini bertujuan memetakan limpasan permukaan di DAS Gembong, Jawa Timur, menggunakan model hidrologi Soil and Water Assessment Tool (SWAT) yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui ArcSWAT untuk memberikan rekomendasi pengelolaan sumber daya air berkelanjutan. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk menghasilkan pemodelan limpasan permukaan tahun 2022. Hasil menunjukkan rata-rata limpasan permukaan di DAS Gembong adalah 942,31 mm/tahun, dengan Sub DAS 1 memiliki nilai tertinggi (1209 mm/tahun) dan Sub DAS 13 terendah (716,46 mm/tahun). Sekitar 18,62% dari luas DAS berisiko tinggi terhadap banjir. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemetaan hidrologi untuk mitigasi banjir dan pengelolaan sumber daya air yang efektif di wilayah yang mengalami urbanisasi cepat.
Copyrights © 2025