Pada pasien gagal ginjal kronis fungsi ginjal akan mengalami penurunan dan untuk memperlambat proses penurunan fungsi ginjal tsb diperlukan adanya terapi pengganti ginjal seperti peritoneal dialysis, transplatasi ginjal dan hemodialisa. Kepatuhan terapi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukkan zat-zat berbahaya dari tubuh hasil metabolisme dalam aliran darah sehingga akan berdampak pada kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis di RSUD Provinsi Banten. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner) dan memakai metode penelitian uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak Untuk melihat Korelasi digunakan uji korelasi Pearson jika berdistribusi normal dan uji Spearman jika tidak normal. Jumlah sampel sebanyak 42 pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Provinsi Banten. Dari hasil penelitian diperoleh setengahnya responden patuh menjalani terapi hemodialisa yaitu 27 responden (64,3%), sedangkan lebih dari setengahnya responden memiliki kualitas hidup yang baik yaitu 23 responden (54,8%). Hasil uji statistik diperoleh nilai (p-value =0 ,003, α: 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam evaluasi program terutama manajemen keperawatan terhadap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024