Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pemenuhuan gizi menjadi salah satu penyebab masalah utama gizi pada bayi. Pengetahuan ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana ibu bersikap dan berperilaku dalam menentukan jenis makanan bayinya. Permasalahan gizi wasting menurut SSGI 2022, prevalensi bayi wasting di Indonesia sebanyak 7,7%. Kemudian, prevalensi bayi underweight sebesar 17,1% pada 2022. Di sisi lain, prevalensi bayi overweight badan sebesar 3,5% pada 2022. Prevalensi bayi kurang gizi di Jawa Barat tahun 2021 sebanyak 24,5% dan menurun menjadi 20,2% pada tahun 2022. Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2022 mencatat ada 3.693 bayi (3,42%) mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh nyuluhan dengan modul bahan pangan lokal (sukun) dengan pengetahuan dan sikap ibu di UPTD Puskesmas Harjamukti tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan teknik cluster random sampling sebanyak 64 ibu yang memiliki bayi di UPTD Puskesmas Harjamukti. Responden penelitian dibagi kedalam 2 kelompok yang masing-masing terdiri atas 32 ibu bayi kelompok intervensi dan 32 ibu bayi kelompok non intervensi. Instrumen penelitian yang digunakan ialah kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu bayi sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dengan modul bahan pangan lokal (sukun). Hasil penelitian didapatkan nilai p-value untuk masing-masing variabel pengetahuan dan sikap 0,001. Kesimpulan penelitian ini ialah ada pengaruh penyuluhan modul bahan pangan lokal (sukun) terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi usia 6-11 bulan di UPTD Puskesmas Harjamukti tahun 2023. Saran diharapkan ibu bayi mampu meningkatkan pengetahuan dengan mempelajari modul bahan pangan lokal (sukun) sehingga dapat memberi sikap positif terhadap pemenuhan MP-ASI pada bayi usia 6-11 bulan menggunakan bahan pangan lokal sukun.
Copyrights © 2025