Krisis lingkungan dan energi adalah masalah global yang saling terkait, mempengaruhi banyak aspek kehidupan, dan diperburuk oleh pertumbuhan populasi yang pesat. Untuk mengatasi tantangan ini, pengoptimalan penggunaan energi dan sumber daya air menjadi prioritas penting dalam pembangunan berkelanjutan. Konsep green building, termasuk sistem penilaian Greenship di Indonesia, muncul sebagai solusi efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui efisiensi energi, konservasi air, dan penggunaan material berkelanjutan. Fokus utama green building pada pengelolaan air menjadi krusial mengingat meningkatnya kebutuhan air bersih. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perilaku penghuni terhadap konsumsi air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air di rumah tinggal. Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan survei terhadap 77 responden di kawasan perumahan Malang dan Surabaya. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan air PDAM karena kualitas yang lebih baik dibandingkan air sumur yang sering tercemar. Partisipasi masyarakat dalam konservasi air tinggi, dengan 77% responden mendukung teknologi hemat air seperti aerator dan pengumpulan air hujan. Meskipun terdapat kekhawatiran terhadap biaya perawatan, responden menyadari manfaat jangka panjang dalam menjaga kelestarian sumber daya air dan kualitas hidup. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemahaman perilaku penghuni dalam perancangan intervensi konservasi air yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025