Situasi yang dibahas dalam artikel ini adalah cinta tidak berbalas yang dialami oleh Siti Nurbaya dari novel Siti Nurbayaoleh Marah Rusli dan Larasati dari novel Burung-burung Manyar oleh Y.B. Mangunwijaya. Kedua wanita ini berada dalam keadaan di mana cinta mereka tak bisa terwujud akibat tekanan dari masyarakat, situasi ekonomi-politik, serta faktor lain yang signifikan. Siti Nurbaya terpaksa menikah dengan Datuk Maringgih demi menyelamatkan ayahnya, sementara Larasati tidak bisa bersama dengan Setadewa (Teto) karena perbedaan ideologi politik yang memuncak selama revolusi kemerdekaan Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kasih tak sampai mempengaruhi kehidupan emosional kedua tokoh tersebut serta memahami pengorbanan yang dilakukan karakter-karakter ini dalam menghadapi kenyataan hidup yang menjauhkan mereka dari cinta sejati. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah deskriptif-analitis kualitatif dengan pendekatan sastra. Analisis teks dilakukan terhadap kedua novel untuk mengeksplorasi karakter, konflik, dan perasaan mereka dalam konteks cinta tak berbalas. Secara umum, Siti Nurbaya dan Larasati sama-sama menghadapi ketegangan moral di mana mereka harus mengorbankan cinta demi kepentingan keluarga atau negara. Kegagalan cinta mereka menggambarkan situasi kompleks psikologis dan sosial yang dialami perempuan dalam konteks budaya dan sejarah tertentu.
Copyrights © 2024