Artikel ini membahahas jejak historis peradaban Islam di Era Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara (Asia Tenggara). Proses Islamisasi di lingkungan kerajaan majapahit jelas tidak dilakukan oleh satu orang saja tetapi banyak tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. Tokoh penting yang terlibat dalam pengembangan dakwah Islam di Majapahit mulai dari Syekh Jumadil Kubro, Tumenggung Satim, Syekh Abdul Qidir Assyini, Syeikh Maulana Sekhah, Syeikh Maulana Ibrahim. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah atau historiografi, yakni : Heuristik( Pengumpulan data), Verifikasi (Kritik), Interpretasi (penafsiran), dan Eksplanasi (hitoriografi). Penyebaran Islam dilakukan secara aman dan damai melalui pendekatan akulturasi kebudayaan dan Tasawuf oleh Walisongo seperti Syekh Jumadil Kubro. Proses penyebaran islam dilakukan secara bertahap melalui pendekatan akomodatif terhadap budaya setempat. Islam berhasil diterima melalui penyatuan ajaran agama baru dengan nilai-nilai budaya lokal yang telah ada. Terdapat tulisan arab dan makam tokoh Islam pada kompleks makam tersebut. Terdapat banyak inskripsi arab yang berada di nisan makam Troloyo yakni di makam Syekh Jumadil Kubro, Makam Telu, Petilsan Walisongo, Kubur Tandak, dan Makam Pitu. Nisan yang tertua berangka 1376 Masehi.
Copyrights © 2024