Kehidupan produktif masyarakat Indonesia mendorong konsumsi mi instan yang murah dan praktis, dengan 3,8% mengonsumsinya lebih dari sekali per hari. Namun, kandungan protein mi instan yang rendah memerlukan fortifikasi, salah satunya dengan bubuk Spirulina platensis yang mengandung protein tinggi hingga 71,90%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum proksimat mi basah terfortifikasi bubuk spirulina menggunakan software Design Expert 13 dengan metode D-optimal mixture design. Variabel yang diuji adalah bubuk spirulina dengan batas atas 3,75 gram dan batas bawah 0 gram, serta tepung tapioka dengan batas atas 7,5 gram dan batas bawah 3,75 gram. Hasil uji statistik menunjukkan bubuk spirulina signifikan terhadap kadar protein dan karbohidrat (F<0,05), tetapi tidak signifikan terhadap kadar air, abu, dan lemak (F>0,05). Formulasi terbaik diperoleh pada 3,75 gram tapioka dan 3,75 gram spirulina dengan kadar air 32,06%, abu 2,49%, protein 18,96%, lemak 1,78%, dan karbohidrat 44,71% yang telah sesuai standar mi basah pada SNI 01-2987-2015.
Copyrights © 2025