Kawasan bersejarah dalam suatu kota sering dianggap sebagai pusat kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Namun, transformasi fisik terjadi seiring kemajuan kota, mengubah karakter kawasan tersebut. Koridor Kayutangan, sebelumnya dikenal dengan bangunan bersejarah kolonial Belanda, kini menjadi fokus pembangunan perkotaan yang kadang mengesampingkan nilai sejarahnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perubahan Koridor Kayutangan seiring perkembangan zaman dengan mengeksplorasi struktur fisik Koridor Kayutangan, Kota Malang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan morfologi perkotaan dengan menggunakan teknik analisis tipo-morfologi dan komparatif yang terfokus pada pola street, landuse dan building pada masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Hasil penelitian menunjukkan pola jalan dan fungsi Koridor tetap konsisten, meskipun beberapa perubahan terlihat dalam nama jalan, arus lalu lintas, moda transportasi dan parkir liar. Untuk penggunaan lahan Koridor ini masih menjadi pusat perdagangan dan jasa dengan beberapa penyesuaian pada fungsi bangunannya. Sedangkan bangunan di Koridor Kayutangan mengadaptasi bangunan bergaya modern, meskipun beberapa bangunan bergaya kolonial masih bertahan
Copyrights © 2024