Pendahuluan Seorang mahasiswa memang tidak terlepas dari stres dalam kegiatan belajarnya. Hal ini berdampak negatif terhadap kualitas tidur mahasiswa yang dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, termasuk sleep paralysis. Sleep paralysis merupakan keadaan seseorang yang mendapatkan kembali kesadaran saat tertidur tanpa kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh, dan biasanya disertai dengan halusinasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat adakah hubungan antara sleep paralysis dengan stres pada mahasiswa FK Universitas Tarumanagara. Metodologi pada penelitian dirancang secara cross-sectional untuk penelitian analitik, dan akan dilakukan pada 185 responden mahasiswa fakultas kedokteran dan diambil secara random sampling. Pada penelitian ini, Data akan dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan uji chi square. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa 7 pertanyaan terkait DASS 21, dan 8 pertanyaan mengenai sleep paralysis dari penelitian sebelumnya. Hasil pada penelitian ini didapatkan jumlah responden laki-laki sebanyak 46 responden, dan perempuan sebanyak 139 responden. Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 104 (56,2%) responden mengalami stres, dan sebanyak 81 (43,8%) responden tidak mengalami stres. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 134 (72,4%) responden mengalami sleep paralysis, dan sebanyak 51 (27,6%) responden tidak mengalami sleep paralysis. Hasil penelitian ini mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara stres dengan sleep paralysis pada mahasiswa FK Universitas Tarumanagara, dengan hasil uji statistik diperoleh p value (0,001) < 0,05.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024