Pneumonia merupakan infeksi akut pada organ pernapasan, khususnya paru-paru, yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia yang dirawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih periode Januari-Desember 2023 menggunakan metode Gyssens. Penelitian ini menggunakan desain retrospektif deskriptif dengan populasi sebanyak 870 pasien dan sampel sebanyak 90 pasien yang dipilih secara acak berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dari catatan medis pasien dan dianalisis menggunakan metode Gyssens untuk menilai ketepatan penggunaan antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien pneumonia adalah laki-laki sebanyak 47 pasien (52%) dan pasien yang berusia ≥65 tahun sebanyak 47 pasien (52,2%). Sebagian besar pasien menerima antibiotik melalui infus intravena (92,2%) dengan lama pemberian 1-7 hari (92,2%). Terapi antibiotik yang paling umum digunakan adalah ceftriaxone (34,4%). Evaluasi penggunaan antibiotik menunjukkan bahwa 95,9% penggunaan antibiotik sudah sesuai dengan panduan yang ada (kategori 0). Namun, terdapat 5 kasus penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk pemberian antibiotik yang terlalu singkat (IIIb) sebanyak 1 penggunaan (0,83%), dan ketidaktepatan dosis pemberian antibiotik (IIa) sebanyak 1 penggunaan (0,83%), serta ketidaktepatan interval pemberian antibiotik (IIb) sebanyak 3 penggunaan (2,44%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan antibiotik di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih umumnya sudah rasional.
Copyrights © 2025