Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisa Kandungan Hidroquinon dan Merkuri dalam Krim Malam Menggunakan High Perform Liquid Chromatography (HPLC) dan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS) Mutawalli Sjahid Latief
Jurnal Health Sains Vol. 2 No. 9 (2021): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v2i9.271

Abstract

Hydroquinone is used clinically as a topical agent for depigmented conditions such as chloasma and melasma, but use of more than 2% hydroquinone can cause irritation. Hydroquinone levels exceeding 5% can cause a burning sensation on the skin. Mercury in the smallest levels can be toxic, the use of high doses can cause permanent damage to the brain, kidneys and impaired fetal development. The purpose of this study was to identify and determine levels of hydroquinone and mercury in night creams from several beauty clinics in Tangerang. Samples were taken from five beauty clinics in Tangerang, Banten. Samples were analyzed using HPLC (High Perform Liquid Chromatography) to determine hydroquinone levels, while mercury levels were analyzed using ICP-MS (Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry). This research was conducted at the Regional Health Laboratory of DKI Jakarta.The results showed that from 5 samples that analyzed, cream B containing 4,87 % hydroquinone, cream D containing 4,64 % hydroquinone and cream E containing 5,23 % hydroquinone. The conclusion of this study is that the use of hydroquinone ingredients in night creams is still widely found, of the five samples there are three positive containing hydroquinone, namely with levels of 4.87%, 4.64% and 5.23%, while the use of mercury ingredients in night cream preparations is negative in all five samples.
Perbandingan Jurnal Faktor Resiko Penyakit Gastritis Reza Ismail Abdul Rahman; Jessica Charismawati Sinaga; Sri Sufiyanti; Mutawalli Sjahid Latief; Iyan Hardiana
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Farmasetis: Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.489 KB)

Abstract

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, difus, atau lokal. Gastritis umumn ya terjadi akibat asam lambung yang tinggi atau terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat merangsang diantaranya makanan yang pedas atau asam, factor psikolgis juga merupakan salah satu faktor resiko yang penting terhadap penyakit gastritis. Indonesia secara global menempati urutan keempat dengan jumlah penderita gastritis terbanyak yaitu berjumlah 430 juta penderita gastritis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan penyakit gastritis dengan faktor resiko gastritis dengan membandingkan semua jurnal gastritis berdasarkan metode Traditional review, Desain pada penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif kualitatif, analisis jurnal dilakukan dengan CI=95% serta mengujikan uji odds ratio (OR) yang masing – masing jurnal faktor resiko mempunyai nilai OR. Hasil penelitian menunjukkan faktor resiko pada Gastritis beserta nilai rata rata OR, faktor resiko alkohol (OR = 3,756 95% CI), faktor resiko pola makan (OR = 1,855 95%CI), faktor resiko merokok ( OR = 1,338  95%CI), faktor resiko kebiasaan minum kopi ( OR= 2,944  95%CI),faktor resiko jenis makanan (OR = 8,223  95%CI), faktor resiko stress (OR = 4,670  95%CI). Dari rata – rata faktor resiko hasil menunjukkan bahwa faktor resiko yang paling tinggi terhadap penyakit gastritis adalah faktor resiko Jenis makanan (OR = 8,223) dibanding faktor resiko lainnya. Dengan hasil perbandingan jurnal faktor resiko pada gastritis ini, diharapkan agar meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau menerapkan pola hidup sehat, menghindari faktor resiko yang menyebabkan gastritis. (jenis makanan, pola makan, kebiasaan kopi, alcohol, kebiasaan merokok, dan stress).
POLA PERESEPAN PENYAKIT GERD DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT XYZ JAKARTA Ivans Panduwiguna; Iyan Hardiana; Syabrina Adilas Ogiuma; Mutawalli Sjahid Latief
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.745 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v2i1.21

Abstract

GERD (gastro-esophageal reflux disease) adalah kondisi patologis dimana sejumlah isi lambung berbalik ke esophagus melebihi jumlah normal, dan menimbulkan berbagai keluhan.Refluks ini ternyata juga menimbulkan symptoms ekstraesofageal, disamping penyulit intraesofageal seperti striktur, Barrett's esophagus atau bahkan adenokarsinoma esophagus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat-obat golongan PPI (proton pump inhibitor) khususnya pantoprazole injeksi dan omeprazole injeksi pada penyakit GERD (gastro esophageal refluxs disease) dan mengevaluasi penggunaan obat-obat pantoprazole injeksi dan omeprazole injeksi pada terapi penyakit GERD (gastro esophageal refluxs disease). Hasil penelitian dari 35 pasien (4%) yang terdiagnosa GERD (gastro esophageal refluxs disease), sebanyak 12 pasien yang mendapatkan terapi dosis tunggal yaitu hanya omeprazole injeksi atau pantoprazole injeksi saja, 6 pasien dengan terapi kombinasi 2 obat yaitu omeprazole injeksi dengan pantoprazole injeksi dan 17 pasien dengan terapi kombinasi obat lebih dari 3, yaitu omeprazole injeksi dengan pantoprazole injeksi dan obat golongan PPI (proton pump inhibitor) lainnya.
PENYULUHAN DAMPAK GAME ONLINE PADA KESEHATAN ANAK, PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF, SKRINING KESEHATAN, PEMERIKSAAN FORMALIN DAN EDUKASI DAGUSIBU OBAT DI PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU JAKARTA Mutawalli Sjahid Latief; Bayu Eriyanto; Adelia Unayah; Dian Rahmat Haryanto; Lala Makbulah; Rizky Damayanti; Lilistiatun
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 2 No. 7 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v2i7.3085

Abstract

Background: counseling is an effort to provide knowledge, invite people to be aware so that they can form proper attitudes and behavior in life, counseling about online games, prevention of degenerative diseases. Health checks, formalin checks and education about Dagusibu are concerns for maintaining public health. Objective: to increase public understanding, especially parents regarding online games, degenerative diseases and the drug Dagusibu, to identify the presence of formaldehyde content in food and public health screening. Method: Community service activities were carried out on Panggang Island, Seribu Islands, DKI Jakarta Province. Results: the community service activities that have been carried out have resulted in all activities running smoothly, starting from counseling, distributing questionnaires and leaflets regarding the impact of online games on children's psychological health, counseling and distributing questionnaires regarding the prevention of degenerative diseases, health screening (checking blood sugar levels, Cholesterol and uric acid levels), distribution of multivitamins, checking for formaldehyde preservatives in food, searching for marine biota samples and education and distribution of leaflets regarding Dagusibu (Get, Use, Save, Throw Away) Medicine. Keyword; Counseling. Screening, Education.
Evaluasi Dan Outcome Terapi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Sjahid Latief, Mutawalli; Destian, Lutfi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i1.732

Abstract

Background: Penggunaan antibiotik profilaksis pada saat operasi sesar telah terbukti mengurangi risiko infeksi luka, Intensnya penggunaan dan penyalahgunaan antibiotik tidak diragukan lagi, merupakan faktor utama yang terkait dengan tingginya jumlah bakteri patogen, untuk mengurangi dampak dan membatasi penyebaran resistensi salah satunya dengan penggunaan obat antimikroba secara rasional, komplikasi yang paling sering terjadi pada operasi adalah sectio saesarea timbulnya demam diserta naiknya angka leukosit. Tujuan: untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien Sectio Caesarea secara kualitatif menggunakan metode gyssens dan untuk mengetahui outcome terapi penggunaan antibiotik profilaksis setelah operasi sesar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data dilakukan secara retrospektif, berupa data rekam medis sebanyak 84 pasien di rumah sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta. Hasil: evaluasi menggunakan gyssens menunjukkan bahwa penggunan antibiotik profilaksis pada pasien sectio caesarea di rumah sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta sudah tepat obat dan dosis sesuai pedoman, namun terdapat penggunaan antibiotika profilaksis yang terlalu lama (III A)  68%, ada antibiotik yang lebih murah (IV C) 22%, ada antibiotik lain yang spektrumnya lebih sempit (IV D) 6% dan penggunaan antibiotik tidak tepat waktu (I) 4%, sedangkan berdasarkan outcome terapi setelah operasi sesar menunjukkan angka leukosit <11.000/mcL dan suhu tubuh <37,5°C sehingga cefazolin, cefuroxime, ceftriaxone, cefotaxime memiliki efektivitas yang sama. Kesimpulan: penggunaan obat yang terlalu lama perlu menjadi perhatian pada penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien Sectio Caesarea.
Drug Related Problems (DRPs) penggunaan obat antidiabetik pada pasien rawat inap diabetes mellitus tipe 2 Latief, Mutawalli Sjahid
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 5 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i5.1089

Abstract

rates continue to rise annually. Indonesia ranks fifth globally in the number of diabetes cases. Drug-related problems (DRPs) are common in clinical practice and can occur at all stages of the treatment process. Objective: This study aims to identify DRPs in hospitalized patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Methods: This descriptive study employed a cross-sectional approach. Data were collected retrospectively from medical records of 61 hospitalized patients with Type 2 Diabetes Mellitus at a hospital in Jakarta. Results: The analysis of DRPs in hospitalized patients with Type 2 Diabetes Mellitus revealed that 5 cases (14%) involved inappropriate drug selection, 6 cases (17%) involved suboptimal dosing, 10 cases (29%) involved adverse drug reactions (ADRs), and 14 cases (40%) involved drug interactions. Conclusion: Polypharmacy requires careful attention as it has the potential to cause drug interactions and adverse drug reactions.
Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan metode gyssens Saroh, Suci Retna; Latief, Mutawalli Sjahid; Hardiyati, Iin
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i1.1321

Abstract

Pneumonia merupakan infeksi akut pada organ pernapasan, khususnya paru-paru, yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia yang dirawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih periode Januari-Desember 2023 menggunakan metode Gyssens. Penelitian ini menggunakan desain retrospektif deskriptif dengan populasi sebanyak 870 pasien dan sampel sebanyak 90 pasien yang dipilih secara acak berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dari catatan medis pasien dan dianalisis menggunakan metode Gyssens untuk menilai ketepatan penggunaan antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien pneumonia adalah laki-laki sebanyak 47 pasien (52%) dan pasien yang berusia ≥65 tahun sebanyak 47 pasien (52,2%). Sebagian besar pasien menerima antibiotik melalui infus intravena (92,2%) dengan lama pemberian 1-7 hari (92,2%). Terapi antibiotik yang paling umum digunakan adalah ceftriaxone (34,4%). Evaluasi penggunaan antibiotik menunjukkan bahwa 95,9% penggunaan antibiotik sudah sesuai dengan panduan yang ada (kategori 0). Namun, terdapat 5 kasus penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk pemberian antibiotik yang terlalu singkat (IIIb) sebanyak 1 penggunaan (0,83%), dan ketidaktepatan dosis pemberian antibiotik (IIa) sebanyak 1 penggunaan (0,83%), serta ketidaktepatan interval pemberian antibiotik (IIb) sebanyak 3 penggunaan (2,44%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan antibiotik di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih umumnya sudah rasional.
Analisis tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap kualitas pelayanan di Apotik Kimia Farma Kemanggisan Jakarta Barat Marwan, Ujang Sofyudin; Hidayat, Febri; Latief, Mutawalli Sjahid
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i1.1332

Abstract

Tujuan utama semua sistem layanan kesehatan di seluruh dunia adalah memberikan tingkat pelayanan medis yang berkualitas tinggi bagi pasien, kepuasan pelanggan merupakan hasil evaluasi pengalaman pelanggan setelah membeli, mengonsumsi, dan menggunakan suatu layanan atau produk yang dibandingkan dengan ekspektasi sebelum mereka membeli dan mengonsumsinya, Setiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda karena setiap pelanggan memiliki sikap dan penilaian yang berbeda saat mengevaluasi suatu produk atau layanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap kualitas pelayanan di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu pasien BPJS berusia ≥17 tahun dan eksklusi yaitu pasien tunai/asuransi swasta. sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 pasien. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pasien sangat puas terhadap kualitas pelayanan pada dimensi Kehandalan dengan nilai 86%, Penampilan (86) dan Empati (87%) sedangkan pasien puas terhadap kualitas pelayanan pada dimensi Jaminan (87%) dan Ketanggapan (82), sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan seluruh pasien sangat puas terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Jakarta Barat.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banjarsari Melalui Edukasi Apoteker Cilik, Skrining Kesehatan, Dan Pemanfaatan Tanaman Herbal Untuk Mewujudkan Desa Sehat Latief, Mutawalli Sjahid; Kurniawan, David; Mardikayasa, I Ketut; Oktaviani, Nabilla
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 8 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jgv78p87

Abstract

The level of health education in rural communities, particularly regarding the use of medication and the utilization of herbal remedies, remains relatively low. Children, as the next generation, play a strategic role in disseminating health information within their families. This Community Service Program (KKN) was carried out over three days, from December 12 to 14, 2024, in Banjarsari Village, Ciawi Subdistrict, Bogor Regency. The program aimed to enhance health education for elementary school students through the Junior Pharmacist program, as well as for the general public through health screenings and herbal juice preparation training as an alternative to promote a healthy lifestyle. The methods included interactive educational sessions with pre- and post-tests, blood pressure, blood glucose, and cholesterol screenings, as well as practical training in herbal processing. The results showed a significant increase in students’ understanding of the pharmacist profession, rising from 40% to 90% after the intervention. Health screenings identified previously undiagnosed cases of hypertension and hypercholesterolemia. In addition, the herbal juice training featuring garlic, lemon, ginger, honey, and apple cider vinegar received positive feedback from residents as an alternative health solution. This activity not only improved knowledge but also raised community awareness regarding the importance of a healthy lifestyle and rational use of medicine. Community-based education and empowerment proved effective in fostering health awareness from an early age.