Latar Belakang: Menstruasi adalah proses fisiologis yang terjadi pada perempuan, umumnya dimulai pada usia 11–14 tahun. Namun, pada dekade terakhir, banyak anak perempuan mengalami menstruasi lebih awal, bahkan sejak usia 9 tahun. Saat menstruasi, perempuan umumnya menggunakan pembalut sekali pakai, yang dapat menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Apabila tidak dikelola dengan baik, limbah bekas pembalut ini dapat mencemari lingkungan dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswi terkait pengelolaan limbah bekas pembalut, termasuk pemilihan pembalut yang aman dan langkah-langkah pembuangan yang higienis di lingkungan rumah maupun sekolah. Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan kesehatan kepada 160 siswi SMP Negeri 216 Jakarta Pusat yang telah mengalami menstruasi dan menggunakan pembalut sekali pakai. Hasil: Mayoritas peserta berusia 14 tahun (52,5%). Sebelum penyuluhan, hanya 38,8% peserta yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Setelah penyuluhan, tingkat pengetahuan tinggi meningkat signifikan menjadi 78,1%. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswi terkait pengelolaan limbah bekas pembalut. Edukasi serupa perlu diterapkan secara lebih luas untuk mendukung pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Copyrights © 2024