Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model komunikasi yang digunakan dalam penanaman kecakapan hidup di Pondok Pesantren Al Hamid yang terletak diJakarta Timur. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan merupakan kurikulum terpadu yang mencakup muatan keagamaan, muatan umum, dan kecakapan hidup. Kecakapan hidup tersebut meliputi bakat pribadi, kecakapan sosial, kemampuan akademik, dan kecakapan kerja. Pengembangan keterampilan pribadi dicapai dengan melakukan kegiatan seperti menghadiri kuliahumum, mengikuti muhadhoroh (pertemuan keagamaan Islam), berlatih pencak silat (seni bela diri Indonesia), dan berolahraga. Himpunan Mahasiswa, yang terdiri dari organisasi kemahasiswaan, muhadatsah, dan pramuka, memainkan peran penting dalam mendorong pengembangan keterampilan sosial. Mempelajari Alquran, Hadits, dan kitab Salaf (Kitab Kuning) meningkatkan kemampuan akademik seseorang. Program pertanian terpadu digunakan untuk mendorong perolehan keterampilan kejuruan. Pola komunikasi linier terlihat pada kuliah umum dan kegiatan muhadhoroh (wacana). Paradigma komunikasi interaksional diwujudkan melalui kegiatan muhadatsah yang melibatkan partisipasi dalam perbincangan dan mempelajari kitab-kitab sepertiAl-Quran, Hadits, dan Salaf. Pola komunikasi transaksional digunakan dalam kegiatan kepanduan, organisasi kemahasiswaan, dan pendidikan pertanian.
Copyrights © 2025