Kota Subulussalam, yang terletak di barat Provinsi Aceh, mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat, mendorong perkembangan pola pikir dan sistem sosial masyarakat. Aktivitas masyarakat yang semakin aktif dalam menyelenggarakan berbagai acara seperti konvensi, eksibisi, pertunjukan seni, dan olahraga memerlukan fasilitas yang memadai. Saat ini, Subulussalam hanya memiliki dua aula berskala kecil dengan kapasitas 350-500 orang, yang terbatas dalam mendukung berbagai jenis kegiatan berskala besar. Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan gedung serbaguna yang dapat menampung berbagai acara dan kegiatan dengan lebih efektif, serta mengatasi tantangan seperti cuaca dan fasilitas terbatas di lapangan terbuka. Perancangan gedung serbaguna ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan tersebut tetapi juga mengintegrasikan prinsip Arsitektur Hijau untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tujuan utama untuk menciptakan fasilitas yang mendukung berbagai kegiatan masyarakat serta menerapkan prinsip arsitektur ramah lingkungan. Manfaatnya meliputi penyediaan fasilitas yang memadai dan peningkatan kapasitas untuk kegiatan masyarakat di Subulussalam. Ruang lingkup perancangan mencakup penyesuaian dengan peraturan pemerintah daerah dan disiplin ilmu arsitektur.
Copyrights © 2024