Urgensi penelitian ini didasarkan pada rendahnya kemampuan numerasi siswa yang sering menjadi tantangan utama dalam pembelajaran matematika. Numerasi adalah keterampilan esensial yang tidak hanya mendukung keberhasilan dalam pelajaran matematika tetapi juga menjadi fondasi penting untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, rendahnya relevansi pembelajaran matematika dengan konteks budaya lokal sering membuat siswa kurang termotivasi untuk memahami materi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa SMA Negeri 9 Luwu melalui penerapan pembelajaran etnomatematika berbasis augmented reality. Metode Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 9 Luwu yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua bulan, bertempat di SMA Negeri 9 Luwu Bosso, Kec. Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan McTaggart yang terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian Pada Siklus I, hasil tes kemampuan numerasi dari 32 siswa, hanya 14 siswa (43,75%) yang mencapai skor di atas KKM, sedangkan sisanya (56,25%) masih menunjukkan kesulitan dalam memahami konsep matematika berbasis budaya lokal, seperti menghitung luas dan volume geometris dari pola rumah adat. Hasil pada Siklus II menunjukkan peningkatan pada kemampuan numerasi siswa. Rata-rata skor siswa naik menjadi 81, melebihi KKM yang telah ditetapkan, dari 32 siswa, sebanyak 28 siswa (87,5%) berhasil mencapai skor di atas KKM, sementara hanya 4 siswa (12,5%) yang masih memerlukan pendampingan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan tersebut tercapai dengan adanya peningkatan pada kemampuan numerasi siswa setelah pelaksanaan dua siklus pembelajaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024