Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan literasi siswa di UPT SPF SDN Sangir, terutama dalam hal pemahaman bacaan, kemampuan menyimpulkan isi teks, dan menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas V UPT SPF SDN Sangir melalui penerapan modul ajar digital berbasis budaya. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan metode pembelajaran inovatif yang relevan dengan era digital dan berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart, yang terdiri atas empat tahapan utama dalam setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas V, Penelitian ini dilakukan di UPT SPF SDN Sangir. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tes, lembar observasi dan aktivitas pembelajaran, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian pada Siklus I, keterlaksanaan pembelajaran mencapai 70%, dengan tingkat keterlibatan siswa yang masih perlu ditingkatkan. Setelah dilakukan perbaikan, pada Siklus II keterlaksanaan pembelajaran meningkat menjadi 87%, dengan mayoritas siswa menunjukkan keterlibatan aktif selama proses belajar. Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mengalami peningkatan signifikan, dari 60% (18 siswa) pada Siklus I menjadi 87% (26 siswa) pada Siklus II. Data ini menunjukkan bahwa penggunaan modul ajar digital berbasis budaya tidak hanya efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa, tetapi juga berhasil memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada mereka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024