Gas elpiji yang saat ini umum digunakan merupakan senyawa turunan dari gas alam yang berasal dari senyawa fosil serta digolongkan pada sumber energi yang tidak bisa diperbaharui. Dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional, perlu adanya alternatif pengganti gas elpiji yang berasal dari senyawa non fosil, salah satu alternatif pengganti gas elpiji tersebut adalah senyawa dimetil eter (DME). Senyawa ini memiliki sifat yang sama dengan propana dan butana yang merupakan senyawa pembentuk gas elpiji, sehingga DME dapat didistribusikan dan disimpan menggunakan teknologi penanganan gas elpiji. DME umumnya diproduksi dari reaksi dehidrasi metanol, dimana untuk produksi bersih, metanol yang digunakan berasal dari syngas yang berasal dari biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi produksi DME dari reaksi dehidrasi metanol menggunakan perangkat Aspen HYSYS dengan 2 variabel bebas yaitu fraksi mol gas H2 pada syngas serta nilai kalor pada Cooler 1. Hasil simulasi menunjukkan kondisi optimal fraksi mol H2 pada syngas adalah 0,5999 untuk menghasilkan produk DME terbesar, sementara untuk memisahkan produk DME dari senyawa sisa reaksi guna mendapatkan hasil DME yang lebih besar dibutuhkan 2 buah alat pendingin yang berfungsi untuk menurunkan suhu hingga mencapai DME dalam fasa cair.
Copyrights © 2024