Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Catalytic Cracking of Used Cooking Oil Using Cobalt-impregnated Carbon Catalysts Prabasari, Ira Galih; Sarip, Rozie; Rahmayani, Suci; Nazarudin,
Makara Journal of Science Vol. 23, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigated the cracking of used cooking oil using cobalt-impregnated carbon catalysts (Co-carbon) to produce biofuel. Carbon was impregnated with cobalt at concentrations of 1%, 2%, and 3% to produce Co-carbon catalysts. X-ray diffraction and scanning electron microscopy (SEM) demonstrated the amorphous nature of the catalysts. SEM-energy-dispersive X-ray analysis confirmed the successful impregnation of cobalt into carbon at levels of 4.46%, 6.74%, and 0.86% and further revealed that the Co-carbon catalysts contained pores and that each of them was slightly unique. The cracking procedure was conducted at 450 °C, 500 °C, and 550 °C. Analysis of the catalytic cracking products revealed that the highest liquid oil fraction was obtained by catalytic cracking at 500°C using 1% Co-carbon catalyst, which also provided the lowest activation energy (Ea). Catalytic cracking using 3% Co-carbon provided the highest yield of diesel oil (C12–C18) in the product.
Optimalisasi Produksi Di-Metil Eter dari Syngas Menggunakan Perangkat Aspen HYSYS: Di-Methyl Ether Production from Syngas Optimalization using Aspen HYSYS software Prabasari, Ira Galih; Permata, Niken Pusparani; Hutagalung, Winny Laura Christina; Bahar, Fetty Febriasti; Kumalasari, Dyah
Jurnal Engineering Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6, Nomor 2, 2024
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v6i2.34557

Abstract

Gas elpiji yang saat ini umum digunakan merupakan senyawa turunan dari gas alam yang berasal dari senyawa fosil serta digolongkan pada sumber energi yang tidak bisa diperbaharui. Dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional, perlu adanya alternatif pengganti gas elpiji yang berasal dari senyawa non fosil, salah satu alternatif pengganti gas elpiji tersebut adalah senyawa dimetil eter (DME). Senyawa ini memiliki sifat yang sama dengan propana dan butana yang merupakan senyawa pembentuk gas elpiji, sehingga DME dapat didistribusikan dan disimpan menggunakan teknologi penanganan gas elpiji. DME umumnya diproduksi dari reaksi dehidrasi metanol, dimana untuk produksi bersih, metanol yang digunakan berasal dari syngas yang berasal dari biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi produksi DME dari reaksi dehidrasi metanol menggunakan perangkat Aspen HYSYS dengan 2 variabel bebas yaitu fraksi mol gas H2 pada syngas serta nilai kalor pada Cooler 1. Hasil simulasi menunjukkan kondisi optimal fraksi mol H2 pada syngas adalah 0,5999 untuk menghasilkan produk DME terbesar, sementara untuk memisahkan produk DME dari senyawa sisa reaksi guna mendapatkan hasil DME yang lebih besar dibutuhkan 2 buah alat pendingin yang berfungsi untuk menurunkan suhu hingga mencapai DME dalam fasa cair.
Effect of Boiler Chimney Design on Particulate Emission Dispersion Using Aermod Modelling Prabasari, Ira Galih; Hutagalung, Winny Laura Christina; Bahar, Fetty Febriasti; Kumalasari, Dyah
Rekayasa Vol 18, No 2: Agustus, 2025
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v18i2.28630

Abstract

In the power plants operation, the combustion process will produce particulate emissions. Particulate emissions themselves are known have a negative impact on health, such as causing respiratory problems. The pattern of particulate emissions from boiler chimneys needs to be studied to minimize the spread of pollution to the environment. The particulate emission dispersion model generated from the chimney of a boiler can be known using the aermod modeling tool, through this model, the concentration of particulate emissions received by the environment around the activity can be studied. The design of the boiler chimney is also known to affect the concentration of particulate matter that is dispersed. This study aims to determine the effect of chimney design on the distribution of particulate emissions from boilers. The particulate dispersion model was carried out using the aermod modeling tool with the independent variables were variations in chimney heights of 21 meters and 25 meters. From the dispersion analysis, it can be seen that the 21-meter chimney results in higher emission concentrations at close range because the lower chimney causes less optimal dispersion and tends to have a more significant local impact due to higher emission concentrations near the source. The 25-meter chimney provides better dispersion results more effective in dispersing pollutants over a wider area. The result of this research is consistent with plume rise theory and the Gaussian dispersion model, which states that the higher the stack, the more potential for the released flue gas and particulates to disperse vertically and horizontally before reaching ground level. Taller chimneys allow emissions to be released at a higher altitude, which can reduce particulate concentrations in the area around the plant or industrial installation. As the stack height increases, emissions are dispersed more widely in the atmosphere, so the potential for pollutant accumulation in areas near the source is reduced
Sosialisasi Aplikasi Penggunaan Pupuk Kompos: Strategi Meningkatkan Kesuburan Tanah di Kota Jambi Suryadri, Hadistya; Prabasari, Ira Galih; Heraningsih, Sarah Fiebrina; Alfernando, Oki; Mundarti, Sri; Sipayung, Rosmawati; Widyastuti, Nita; Lestary, Rara Ayu; Raudhatussya'rifah, Ra'ida; Herlambang, Aldillah; Amalia, Rahma
Pengabdian Cendekia Vol. 3 No. 1 (2025): Vol. 3 No 1 (Juni 2025) Membangun Kecendekian: Transformasi Melalui Pengabdian
Publisher : Indonesian Scholars Global Forum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63107/pk8kcp98

Abstract

Kesuburan tanah yang menurun akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan menjadi tantangan serius bagi petani di RT 10 dan 11 Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Padahal, wilayah ini memiliki potensi besar berupa limbah organik rumah tangga dan limbah pertanian yang belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan baku pupuk kompos. Urgensi kegiatan ini terletak pada perlunya solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam pengelolaan kesuburan tanah. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai pembuatan serta pemanfaatan pupuk kompos sebagai alternatif pengganti pupuk kimia. Metode yang digunakan mencakup survei lapangan, sosialisasi materi, praktik langsung pembuatan pupuk kompos, dan diskusi partisipatif, yang dilaksanakan pada 19 Agustus 2024 dan melibatkan 20 warga. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat tentang manfaat dan teknik pembuatan pupuk kompos, serta terbentuknya kelompok kerja lokal sebagai bentuk keberlanjutan program. Selain itu, kegiatan ini dapat menunjukkan bahwa edukasi teknis yang terintegrasi dengan praktik langsung dan pendekatan partisipatif mampu memberdayakan masyarakat dalam mengelola limbah organik dan meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.