Fenomena campur kode menjadi tren komunikasi yang umum di kalangan mahasiswa di era modern ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan campur kode di kalangan mahasiswa Ekonomi Pembangunan UPN "Veteran" Jawa Timur. Fokus penelitian meliputi frekuensi penggunaan campur kode, faktor-faktor yang mendasarinya, serta dampaknya terhadap pemahaman materi kuliah dan komunikasi akademik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara mendalam terhadap 10 mahasiswa yang aktif menggunakan campur kode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sering menggunakan campur kode keluar, yakni mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, terutama untuk istilah teknis seperti trade-off, supply, dan demand. Faktor kenyamanan, kebiasaan, dan efisiensi komunikasi menjadi alasan utama penggunaan campur kode. Fenomena ini mempermudah penyampaian ide dan diskusi akademik, namun juga menimbulkan tantangan berupa penurunan konsistensi bahasa formal. Selain itu, penggunaan campur kode yang berlebihan dapat menghambat pemahaman materi bagi mahasiswa yang tidak familiar dengan istilah asing. Kebaruan penelitian ini terletak pada kajian tentang dinamika komunikasi mahasiswa generasi Z dalam konteks akademik ekonomi. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi institusi pendidikan untuk mendorong keseimbangan penggunaan bahasa demi meningkatkan efektivitas komunikasi dan pemahaman akademik mahasiswa.
Copyrights © 2025