This research raises the issue of the challenges of implementing religious moderation in theological higher education in the digital era, with the locus of the Theological College of the Kalimantan Evangelical Church (STT GKE) in Banjarmasin. The research aims to explore how STT GKE implements and promotes religious moderation through curriculum and student activities, taking into account the challenges and opportunities of the digital era. The method used was a qualitative approach with a case study, using in-depth interviews and document analysis. The results showed that STT GKE has integrated the values of religious moderation into the curriculum, student activities, and interfaith collaboration, although it still faces challenges in implementation in the digital era. Finally, this study concludes that theological higher education, such as STT GKE, can play an important role in shaping a generation of religious leaders who are ready to promote moderation in an increasingly digitally connected world. We recommend increased investment in digital capacity building and closer collaboration between theological higher education institutions and interfaith communities to strengthen networks of tolerance and mutual understanding in the digital age. Abstrak Penelitian ini mengangkat masalah tantangan implementasi moderasi beragama di pendidikan tinggi teologi dalam era digital, dengan lokus Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis (STT GKE) di Banjarmasin. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi bagaimana STT GKE mengimplementasikan dan mempromosikan moderasi beragama melalui kurikulum dan kegiatan mahasiswa, dengan memperhatikan tantangan dan peluang era digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, menggunakan wawancara mendalam dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STT GKE telah mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ke dalam kurikulum, kegiatan mahasiswa, dan kolaborasi lintas agama, meskipun masih menghadapi tantangan dalam implementasi di era digital. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan tinggi teologi, seperti STT GKE, dapat memainkan peran penting dalam membentuk generasi pemimpin agama yang siap mempromosikan moderasi dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital. Kami merekomendasikan peningkatan investasi dalam pengembangan kapasitas digital dan kolaborasi yang lebih erat antara institusi pendidikan tinggi teologi dengan komunitas lintas agama untuk memperkuat jaringan toleransi dan pemahaman bersama di era digital.
Copyrights © 2024