p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Kurios
Undas, Happy Seviana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konstruksi teologis-pedagogis moderasi beragama: Upaya pendidikan tinggi teologi mendorong moderasi di era digital Undas, Happy Seviana; Sasirais, Idrus; Sudianto
KURIOS Vol. 10 No. 3: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v10i3.1154

Abstract

This research raises the issue of the challenges of implementing religious moderation in theological higher education in the digital era, with the locus of the Theological College of the Kalimantan Evangelical Church (STT GKE) in Banjarmasin. The research aims to explore how STT GKE implements and promotes religious moderation through curriculum and student activities, taking into account the challenges and opportunities of the digital era. The method used was a qualitative approach with a case study, using in-depth interviews and document analysis. The results showed that STT GKE has integrated the values of religious moderation into the curriculum, student activities, and interfaith collaboration, although it still faces challenges in implementation in the digital era. Finally, this study concludes that theological higher education, such as STT GKE, can play an important role in shaping a generation of religious leaders who are ready to promote moderation in an increasingly digitally connected world. We recommend increased investment in digital capacity building and closer collaboration between theological higher education institutions and interfaith communities to strengthen networks of tolerance and mutual understanding in the digital age.   Abstrak Penelitian ini mengangkat masalah tantangan implementasi moderasi beragama di pendidikan tinggi teologi dalam era digital, dengan lokus Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis (STT GKE) di Banjarmasin. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi bagaimana STT GKE mengimplementasikan dan mempromosikan moderasi beragama melalui kurikulum dan kegiatan mahasiswa, dengan memperhatikan tantangan dan peluang era digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, menggunakan wawancara mendalam dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STT GKE telah mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ke dalam kurikulum, kegiatan mahasiswa, dan kolaborasi lintas agama, meskipun masih menghadapi tantangan dalam implementasi di era digital. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan tinggi teologi, seperti STT GKE, dapat memainkan peran penting dalam membentuk generasi pemimpin agama yang siap mempromosikan moderasi dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital. Kami merekomendasikan peningkatan investasi dalam pengembangan kapasitas digital dan kolaborasi yang lebih erat antara institusi pendidikan tinggi teologi dengan komunitas lintas agama untuk memperkuat jaringan toleransi dan pemahaman bersama di era digital.
Pendidikan kristiani dewasa berkeadilan gender: Sebuah konstruksi teologis berdasarkan tafsir feminis-dialektis Kejadian 3:16 Undas, Happy Seviana; Samosir, Agustina Raplina
KURIOS Vol. 11 No. 2: Agustus 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v11i2.1380

Abstract

Gender-biased patriarchal ideas permeate even the church. These ideas result in unequal gender construction between men and women, which, in turn, leads to gender-based violence (GBV). The church has a major role to play in preventing and addressing GBV against women. On the one hand, the church has the potential to be exposed, but on the other hand, it has the potential to erode the patriarchal ideas that have permeated it. For this reason, we offer adult Christian education with gender justice. Adults are people who may have been exposed to patriarchal ideas, as well as stakeholders who can criticize and educate the next generation about more gender-equitable ideas. In an effort to build a gender-equitable Adult PK, we interpret Genesis 3:16 through a feminist-dialectical lens. This approach will critically and constructively interpret the position and experience of women in the text. By conducting this gender-equitable Adult PK, in turn, the church plays an active role in the prevention and handling of GBV that is rampant in Indonesia.   Abstrak Gagasan patriarki yang bias gender merambah bahkan menubuh di gereja. Gagasan ini menghasilkan konstruksi gender yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan, yang pada gilirannya, menyebabkan kekerasan berbasis gender (KBG). Gereja memiliki peran besar dalam mencegah dan menangani KBG terhadap perempuan. Di satu sisi, gereja berpotensi terpapar, tetapi di sisi lain, gereja berpotensi mengikis gagasan patriarki yang telah merasukinya. Untuk itu, kami menawarkan pendidikan Kristiani dewasa berkeadilan gender. Orang dewasa adalah yang kemungkinan telah terpapar gagasan patriarki sekaligus stakeholder yang dapat mengkritisi sekaligus mendidik generasi berikut tentang gagasan yang lebih adil gender. Dalam upaya membangun PK Dewasa berkeadilan gender ini, kami menafsir Kejadian 3:16 dengan menggunakan pendekatan feminis-dialektis. Pendekatan ini akan menafsir secara kritis dan konstruktif terutama tentang posisi dan pengalaman perempuan di dalam teks. Dengan mengadakan PK Dewasa berkeadilan gender ini, pada gilirannya, gereja berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan KBG yang marak terjadi di Indonesia.