Baja merupakan salah satu material yang tak tergantikan dalam berbagai aplikasi industri, konstruksi, dan manufaktur. Salah satu aspek penting dalam penggunaan baja adalah sifat mekaniknya, khususnya kekuatan tarik. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan tarik baja adalah dengan proses pendinginan cepat (quenching). Namun, selain quenching, pengelasan juga merupakan proses penting dalam pengolahan baja, dan kuat arus pengelasan dapat memengaruhi sifat mekanik baja secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh variasi kuat arus pengelasan (100 A, 110 A, dan 120 A) terhadap kekuatan tarik las pada baja ST 37 yang telah mengalami proses pendinginan cepat (quenching) dan memberikan rekomendasi mengenai penggunaan kuat arus pengelasan yang optimal dalam kombinasi proses pendinginan cepat (quenching) untuk mencapai kekuatan tarik yang diinginkan pada baja ST 37. Data hasil pengujian tarik menunjukkan variasi yang signifikan antara ketiga variasi kuat arus pengelasan 100 A, 110 A dan 120 A terhadap baja ST 37 yang telah mengalami proses pendinginan cepat (quenching). Variasi 110 A menunjukkan tegangan rata-rata tertinggi sebesar 199,485 N/mm2, diikuti oleh 100 A (172,734 N/mm2) dan 120 A (161,182 N/mm2). Modulus elastisitas terbesar terjadi pada variasi 100 A dengan nilai rata-rata mencapai 25788,033 N/mm2, sementara nilai terendah terjadi padavariasi 110 A (12563,533 N/mm2). Regangan rata-rata tertinggi terjadi pada variasi 120 A (0,022), diikutioleh 110 A (0,018) dan 100 A (0,008). Disimpulkan bahwa penggunaan kuat arus pengelasan 100 A merupakan pilihan yang paling optimal untuk mencapai kekuatan tarik yang diinginkan pada baja ST 37 yang telah mengalami proses pendinginan cepat (quenching).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024