Lahan organik memiliki ketersediaan nutrisi yang berbeda dengan lahan konvensional, karena praktik pemupukan yang kurang, sehingga cekaman unsur hara terjadi ketika tanaman tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan. Faktor-faktor seperti keberadaan bahan organik, dekomposisi, topografi, dan struktur tanah mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang sensitif terhadap kekurangan unsur hara. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui pengaruh cekaman unsur hara di lahan organik terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan varietas jagung yang mampu bertahan terhadap cekaman tersebut. Penelitian dilakukan di lahan organik Polinela Organic Farm pada bulan September hingga Desember 2023. Varietas jagung yang  digunakan dalam penelitian ini, yaitu varietas F1 jagung putih Arumba dan varietas F1 jagung manis Exotic Pertiwi. Parameter pengamatannya antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, leaf area index, waktu bunga jantan keluar, bobot batang basah, dan bobot batang kering. Analisis data hasil penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Uji T-Test. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua varietas pada parameter jumlah daun, leaf area index, bobot batang basah, dan bobot batang kering, kecuali pada tinggi tanaman dan munculnya bunga jantan memiliki perbedaan yang signifikan. Rata-rata tinggi tanaman varietas F1 jagung putih Arumba sebesar 148,75 cm, sedangkan varietas F1 jagung manis Exsotic Pertiwi sebesar 111,3 cm. Sedangkan  rata-rata waktu  muncul bunga jantan varietas F1 jagung putih Arumba lebih cepat yaitu 45,5 hari. Sedangkan rata-rata varietas F1 jagung manis exsotic pertiwi 51,3 hari.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024