Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang terjadi di Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terdapat ketimpangan tingkat kemiskinan antar kabupaten/kota di provinsi NTT. Hal ini mencerminkan belum menurunnya angka kemiskinan dan belum optimalnya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi NTT. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan, diantaranya yaitu tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, dan jumlah penduduk. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, dan jumlah penduduk secara simultan dan parsial serta variabel yang berpengaruh dominan terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi NTT. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Penelitian ini menggunakan data panel dengan pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan. Data yang dikumpulkan sebanyak 198 pengamatan yang berasal dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT dan data time series yang diambil dari tahun 2015-2023. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi linear berganda data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, tingkat pengangguran, tingkat pendidikan dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Tingkat pengangguran secara parsial berpangaruh positif dan tidak signifikan, tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan dan jumlah penduduk secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Tingkat pendidikan merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi NTT. Penelitian, peningkatan program pelatihan dan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka. Alokasi anggaran pendidikan yang tepat sasaran, efektif, dan sesuai rencana dapat meningkatkan tingkat pendidikan dan secara tidak langsung akan menurunkan kemiskinan. Jumlah penduduk yang esar harus doptimalkan melalui peningkatan investasi terhadap infrastruktur dan peningkatan kapasitas lapangan pekerjaan..
Copyrights © 2025