Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Vol 28 No 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1)

Toxicity and antibacterial activity of Rhizophora apiculata mangrove using different solvent extraction : Toksisitas dan aktivitas antibakteri mangrove Rhizophora apiculata dengan pelarut ekstraksi yang berbeda

Muhammad Fachriza Imanditya (Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University)
Meutia Samira Ismet (Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University)
Neviaty Putri Zamani (Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University)
Nyoman MN Natih (Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University)
Endang Sunarwati Srimariana (Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University)
Rita Andini (Research Center for Applied Botany, Research Organization for Life Sciences and Environment, National Agency of Research and Innovation (BRIN))
Nurlita Putri Anggraini (Department of Marine Sciences, Faculty of Marine and Fisheries, University of Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2025

Abstract

Rhizophora apiculata merupakan jenis mangrove yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Potensi ini dihasilkan oleh kandungan metabolit sekunder yang dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, usia, dan beragam faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pelarut terbaik ekstrak R. apiculate berdasarkan parameter toksisitas dan antibakteri. R. apiculata yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Kuala Langsa dan Pulau Telaga Tujuh (Aceh Timur), dengan ukuran diameter pohon yang berbeda (2,4; 4,8; 5; 13; 23,3; & 26 cm). Ekstraksi dengan pelarut metanol 99,8% (MeOH) dan etanol 99,9% (EtOH) dilakukan dengan maserasi (3x24 jam), ekstraksi dengan pelarut akuades dilakukan dengan perebusan (15 menit pada suhu 85-90°C). Ekstraksi menggunakan perbandingan 10:1 (v/w) dengan 2 g serbuk simplisia dan 20 mL pelarut. Uji toksisitas dilakukan dengan metode brine shrimp lethality assay dan uji antibakteri menggunakan metode disk diffusion assay. Uji toksisitas menunjukkan ekstrak etanol memiliki nilai toksisitas tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 26,879 μg/mL. Ekstrak akuades menghasilkan zona hambat tertinggi dengan nilai 11,37±0,85 mm pada bakteri Escherichia coli dan 17,67±1,19 mm pada bakteri Staphylococcus aureus. Hasil ANOVA dua arah menunjukkan pelarut berpengaruh nyata terhadap zona hambat bakteri (p<0,05), sementara diameter pohon tidak berpengaruh nyata (p<0,05). Ekstrak pelarut etanol menghasilkan nilai toksisitas tertinggi, sedangkan ekstrak pelarut akuades menghasilkan zona hambat terbesar.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

jphpi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches ...