Pengelolaan sampah di tingkat desa menjadi tantangan serius dalam tata kelola lingkungan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan pengelolaan sampah di Desa Karangcegak, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dipilih melalui teknik purposive sampling, mencakup pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Karangcegak. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPST telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang rinci dan diterapkan dalam operasional sehari-hari melalui armada yang terdiri dari 5 truk, 6 pickup, dan 10 tosa dengan kapasitas pengolahan 81m³ per hari. Pembagian tugas dan koordinasi antara Pemerintah Desa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan KSM Mekar Sari berjalan efektif melalui mekanisme formal dan informal. Meskipun kompetensi staf dinilai memadai dan didukung pelatihan berkala, keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan dalam pengembangan jangka panjang. Sistem insentif telah diterapkan untuk meningkatkan partisipasi pekerja dan masyarakat, namun sosialisasi dan pemahaman masyarakat masih perlu ditingkatkan. TPST Karangcegak menunjukkan model pengelolaan sampah yang efektif di tingkat desa meski menghadapi tantangan dalam hal sosialisasi dan pendanaan pengembangan.Kata kunci: pengelolaan sampah, TPST, implementasi kebijakan, tata kelola lingkungan, pemerintah desa.
Copyrights © 2024