Dalam masyarakat kontemporer, transgender menjadi isu kontroversial karena menganggap sikap tersebut melanggar gender biner. Sebagai organisasi transgender untuk mendapatkan kesetaraan hak tumbuh lebih besar, diskriminasi terhadap transgender ironisnya tumbuh lebih besar. penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang memicu munculnya kasus diskriminasi terhadap individu transgender. Penelitian ini juga menganalisis upaya transgender orang untuk menegosiasikan identitas mereka di tengah diskriminasi. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif, dengan data diambil dari surat kabar daring AS, The New York Times, dari tahun 2017 hingga 2020, pada masa pemerintahan Presiden Trump. Itu studi melaporkan bahwa meningkatnya kasus diskriminasi terhadap transgender adalah diabadikan oleh kebijakan Trump yang anti-LGBT, sikap rasis dan seksis, agama Kristen kepercayaan. Selain itu, individu transgender mengadopsi strategi untuk menangani diskriminasi publik dengan cara menyembunyikan identitas gender dan memodifikasi ekspresi gender, seperti mengganti nama, kata ganti, pakaian, suara, dan perilaku. Pendekatan penelitian menggunakan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam bagi individu transgender dalam menggali identitas gender mereka dengan lebih utuh. Bagi masyarakat, penting untuk terus memberikan dukungan kepada individu dengan orientasi seksual yang berbeda, agar dapat terus memberikan motivasi hingga individu tersebut mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang identitas jenis kelamin mereka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023