Lectura: Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol. 1 No. 1 (2024): August

Siaran Radio Fillers Di Radio Sumber Kasih Manado Seputar Isu Perdagangan Manusia [Fillers Radio Broadcast on Radio Sumber Kasih Manado Fillers Radio Broadcast on Radio Sumber Kasih Manado Regarding the Issue of Human Trafficking]

Sumampouw, Carly Stiana (Unknown)
Joan Liwe, Amelia (Unknown)
Antje Geru, Hetty (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Aug 2024

Abstract

Siaran Radio sebagai salah satu bentuk penyebarluasan informasi tentang berbagai hal yang menyangkut kemanusiaan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Utara. Tahun 2019 laporan BPS Sulut  menyebutkan jumlah pendengar radio di perkotaan sebanyak 17.58 % sedangkan di perdesaan 8,11%. Jumlah ini merupakan sasaran potensial dalam menanggulangi berbagai isu kemanusiaan ,jika dikemas dengan persiapan yang baik. Permasalahan yang akan diangkat dalam artikel ini adalah sejauhmana siaran radio fillers mampu dikemas dan disiarkan lewat Radio Sumber Kasih Manado dengan topik utama pencegahan perdangangan manusia lewat ketahanan keluarga. Kasus-kasus perdagangan manusia  melibatkan sindikat licik, berpengalaman ,sehingga sukar ditelusuri  dengan cara pemeriksaan biasa. Perdagangan  manusia pada skala global  sering disebut sebagai  perbudakan modern (a modern day form of slavery). Tujuan utama artikel ini adalah menemukan cara yang efektif dan efisien,  dalam memberikan informasi tentang pencegahan perdagangan manusia melalui siaran radio fillers. Oleh sebab itu, metode yang digunakan ialah penelitian tindakan (action research). Pertama, tersedianya skrip pesan-pesan yang akan disampaikan, dilanjutkan dengan tersedianya rekaman melalui laboratorium Ikom FISIP UPH. Kedua,terlaksananya penyiaran radio fillers oleh radio Sumber Kasih Manado. Dari hasil pemantauan beberapa alumni UPH menunjukan bahwa siaran radio fillers telah mengudara di Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya,sesuai rencana yang telah disepakati bersama. Demikian juga petugas Radio Sumber Kasih menyatakan bahwa materi-materi yang disiarkan sesuai dengan visi misi RSK Manado.   Radio broadcasting as a form of disseminating information about various matters related to humanity is familiar to the people of North Sulawesi. In 2019, the BPS North Sulawesi report stated that the number of radio listeners in urban areas was 17.58% while in rural areas it was 8.11%. This number is a potential target in tackling various humanitarian issues, if packaged with good preparation. The problem that will be raised in this article is the extent to which fillers radio broadcasts can be packaged and broadcast through Radio Sumber Kasih Manado with the main topic of preventing human trafficking through family resilience. Human trafficking cases involve cunning, experienced syndicates, making them difficult to trace by ordinary means. Human trafficking on a global scale is often referred to as a modern day form of slavery. The main goal of this article is to find an effective and efficient way to provide information about the prevention of human trafficking through the art of radio fillers. Firstly, the availability of scripts of messages to be delivered, followed by the availability of recordings through the Ikom FISIP UPH laboratory. Secondly, the implementation of the broadcast of fillers radio by Sumber Kasih Manado radio.From the results of monitoring by several UPH alumni, it was shown that the fillers radio broadcast had been broadcast in North Sulawesi Province and its surroundings, according to the plan that had been agreed upon. Likewise, the Radio Sumber Kasih officer stated that the materials broadcast were in accordance with the vision and mission of RSK Manado.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

lectura

Publisher

Subject

Humanities Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Lectura: Jurnal Ilmu Komunikasi publishes research articles and conceptual papers in the field of communication, with a focus on strategic communication, media, and journalism in Indonesia. It is published biannually, in August and February, by the Department of Communication, Faculty of Social and ...