Sungai Bengawan Solo telah mengalami penurunan kapasitas, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kondisi ini mengakibatkan fungsi dan kinerja sungai sebagai sumber air bagi mayoritas masyarakat yang bertempat tinggal di pinggiran Sungai Solo menjadi kurang optimal. Upaya meningkatkan pemantauan kualitas air Sungai Bengawan Solo memerlukan program pemantauan yang berkelanjutan dan dilaksanakan secara online. Oleh sebab itu diperlukan upaya pengendalian pencemaran air yang lebih handal dalam rangka untuk menjaga kualitas air sesuai dengan peruntukannya. Tujuan penelitian ini untuk memantau kualitas air secara berkala dan menentukan status mutu air di Sungai Bengawan Solo, Stasiun KLHK 60. Sistem online monitoring digunakan untuk pengukuran kualitas air menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP), dengan Parameter kualitas air yang digunakan untuk analisis yaitu Amonia, BOD, COD, pH, TSS, TDS. Data tersebut akan dianalisis secara online menggunakan teknologi pemantauan kualitas air jarak jauh, online dan real-time atau disebut dengan Onlimo. Hasil analisis pemantauan kualitas air sungai Bengawan Solo menyatakan kandungan Amonia sebesar 13,91%, kebutuhan oksigen kimiawi (COD) 1,84%, BOD 3,31%, kebutuhan oksigen (DO) 0,28%, Nitrat (pH) 0,21%, total dissolved solid (TDS) 0,23%, Total Suspended Solid (TSS) 3,23%. Berdasarkan hasil analisa pada tanggal 26 April 2024 status mutu air Sungai Bengawan Solo kedalam kategori cemar berat yang mengakibatkan tingginya parameter pencemaran amonia sebesar 13,91%.
Copyrights © 2025