Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan berbagai mikroorganisme, pneumonia menjadi kematian utama pada balita di seluruh dunia. Antibiotika merupakan terapi utama untuk penyakit pneumonia. Penggunaan antibiotika yang tepat ialah penggunaan antibiotika yang efektif dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya resistensi, peningkatan efek terapeutik, serta dapat meminimalkan biaya obat. Penggunaan antibiotika dikatakan rasional apabila memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat rute pemberian dan tepat interval waktu. Pemberian penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotik, pemborosan biaya dan tidak tercapainya tujuan terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan obat antibiotika pada pasien anak penderita penyakit pneumonia. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder berupa rekam medis pasien pneumonia anak, dengan total sampel 54 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki merupakan jenis kelamin terbanyak yang menderita pneumonia, sedangkan kelompok usia dengan jumlah penderita paling banyak adalah balita. Antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah seftriakson sebanyak 10 pasien (18,52%) sedangkan untuk antibiotik kombinasi adalah injeksi ampisilin dan gentamisin sebanyak 13 pasien (24,07%) Ketepatan penggunaan antibiotik dengan parameter 5T untuk kasus pneumonia anak di instalasi rawat inap Rumah Sakit Dustira diperoleh hasil ketepatan indikasi 100%, ketepatan pemilihan obat (100%), ketepatan dosis (100%), ketepatan rute pemberian (100%), dan ketepatan interval waktu pemberian (100%)
Copyrights © 2024